Jumat 31 Mar 2023 19:18 WIB

Milenial Cirebon Tunjukkan Kreasi Lewat Tari Topeng Bareng 'Slankers'

Kegiatan itu sengaja digelar untuk melestarikan berbagai kesenian.

Slankers Cirebon, Jawa Barat beraksi di sela penampilan tari topeng di Desa Kebarepan, Kecamatan Plumbon, Kamis
Foto: Dok. Web
Slankers Cirebon, Jawa Barat beraksi di sela penampilan tari topeng di Desa Kebarepan, Kecamatan Plumbon, Kamis

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sejumlah anak muda tampak antusias menyaksikan penampilan tari topeng di Desa Kebarepan, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (31/3/2023). Eva Yuliana selaku Koordinator penyelenggara dari kelompok relawan Srikandi Ganjar mengatakan, dalam pertunjukan itu pihaknya juga melibatkan komunitas Slankers Cirebon.

Menurut Eva, kegiatan itu sengaja digelar untuk melestarikan berbagai kesenian yang ada di Indonesia, termasuk tari topeng.

“Berbagai jenis tarian tradisional di Indonesia memiliki keunikan masing-masing. Salah satunya adalah Tari Topeng, sebuah tarian asli Indonesia yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat,” ujar Eva dalam siaran persnya, Jumat (31/3/2023).

Eva menuturkan, tari topeng adalah tarian daerah dengan ciri utama penari yang mengenakan topeng. Dia berharap dengan adanya kegiatan itu dapat melestarikan tari topeng yang ada di Cirebon.

“Ini juga sebagai bentuk dukungan Srikandi Ganjar Jawa Barat terhadap Kesenian Tradisional Indonesia, serta dapat mengikat tali silaturahmi milenial,” ujar dia.

Eva menyebut sambutan dari masyarakat sangat positif. Dalam kegiatan itu diakhiri dengan pembagian takjil untuk berbuka puasa bersama.

Putri (22 tahun) salah satu penari yang ikut tampil dalam pertunjukan yang diadakan Srikandi Ganjar sangat mendukung kegiatan tersebut.

“Terima kasih kepada Srikandi Ganjar. Semoga seni tari khas Cirebon bisa terus lestari,” ujar dia. 

Sebelumnya, kelompok serupa juga akrab mengadakan kegiatan budaya. Mereka menggelar kegiatan Kemah Budaya Kaum Muda di Taman Wisata Lyza Outbound, Desa Pertumbukan, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, awal bulan ini. 

 

Kegiatan ini berkolaborasi dengan komunitas budaya untuk mengajak para milenial bergabung. "Generasi milenial merupakan usia produktif yang dianggap sebagai penentu arah masa depan dalam pelestarian budaya dan kearifan lokal yang ada di Indonesia. Banyak cara yang bisa dilakukan kaum milenial dalam melestarikan budaya, salah satunya ialah mempelajari kesenian lewat cara yang asyik dan membuat suatu komunitas budaya," ujar koordinator Srikandi Ganjar Sumut Firda Annisa Sirait di lokasi perkemahan, dilansir dari Antara

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement