Selasa 04 Apr 2023 13:15 WIB

Kasus Polio Merebak, Bio Farma Tambah Kapasitas Produksi Vaksin

Bio Farma mengutamakan pemenuhan kebutuhan vaksin polio dalam negeri.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah orang tua bersama anaknya menunggu giliran untuk menjalani vaksinasi polio saat Sub Pekan Imunisasi (PIN) Polio di Taman Neglasari, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (3/4/2023). Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Rifa Herdian, menyampaikan, United Nations Children's Fund (UNICEF) telah menyediakan sekitar 10 juta dosis Vaksin nOPV2 produksi Bio Farma untuk pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) agar mencegah penambahan kasus polio di Indonesia.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah orang tua bersama anaknya menunggu giliran untuk menjalani vaksinasi polio saat Sub Pekan Imunisasi (PIN) Polio di Taman Neglasari, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (3/4/2023). Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Rifa Herdian, menyampaikan, United Nations Children's Fund (UNICEF) telah menyediakan sekitar 10 juta dosis Vaksin nOPV2 produksi Bio Farma untuk pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) agar mencegah penambahan kasus polio di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Rifa Herdian, menyampaikan, United Nations Children's Fund (UNICEF) telah menyediakan sekitar 10 juta dosis Vaksin nOPV2 produksi Bio Farma untuk pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) agar mencegah penambahan kasus polio di Indonesia. 

Rifa mengatakan, Bio Farma mengutamakan pemenuhan kebutuhan vaksin polio dalam negeri. "Selaku produsen vaksin, telah mengekspor produk kelebih dari 150 negara dan memenuhi 70 persen kebutuhan vaksin polio di dunia," ujar Rifa, Selasa (4/4/2023).

Baca Juga

Rifa menjelaskan, Bio Farma memiliki kapasitas produksi Vaksin nOPV2 lebih dari 500 juta dosis per tahun. Saat ini, sedang berjalan instalasi Filling line 2 untuk menambah kapasitas nOPV2. 

"Kami mengekspor vaksin nOPV2 sebanyak 300 juta–400 juta dosis per tahun. Namun, sebagai BUMN Farmasi, Bio Farma berkomitmen untuk mendukung program pemerintah. Kami akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan Vaksin nOPV2 untuk masyarakat Indonesia terutama yang terdampak KLB," kata dia.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, kata dia, membutuhkan alokasi Vaksin nOPV2 untuk penanganan outbreak di Indonesia sebanyak 15 juta dosis. Yakni, di daerah Aceh, Sumatra Utara, dan Jawa Barat. 

"Bio Farma secara bertahap akan mendistribusikan vaksin nOPV2 berdasarkan koordinasi bersama Kementerian Kesehatan," kata dia.

Bio Farma, kata dia, berperan aktif untuk percepatan pengembangan dan produksi vaksin nOPV2, sebagai strategy end-game polio di dunia. Novel Oral Polio Vaksin tipe 2 (nOPV2) adalah vaksin polio generasi baru yang pertama didunia, yang merupakan hasil penelitian dari induk Holding BUMN Farmasi BUMN, Bio Farma. 

Secara uji klinis, nOPV2 ini, memberikan perlindungan yang sama terhadap virus polio tipe 2, dengan keunggulan lebih stabil secara genetik. Serta, memiliki kemungkinan yang kecil untuk kembali terjadinya cVDPV atau Circulating Vaccine Derived Poliovirus yakni munculnya kembali kasus polio dari mutasi virus dalam vaksin.

Wabah polio kembali merebak di Pidie, Aceh, pada November 2022 lalu. Penyebabnya, adalah kombinasi berbahaya dari cakupan imunisasi yang rendah dan kondisi lingkungan yang tidak sehat.

Kejadian ini, pertama kali terjadi sejak Indonesia dinyatakan bebas polio pada tahun 2014. Serta, mendapatkan sertifikat Bebas Polio dari World Helath Organization (WHO) pada 2014.

Pemerintah menetapkan status kejadian luar biasa polio usai ditemukan satu kasus polio tipe 2 di Pidie, Aceh. Saat ini ada 3 Provinsi yang sudah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio, di ataranya Aceh, Sumatra Utara dan Jawa Barat. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement