REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Ardan Kurniawan menyarankan warga Kota Depok agar sesekali berkunjung ke tempat pembuangan sampah akhir di Kecamatan Cipayung. Dia merasa perlu mengajak masyarakat agar melihat langsung kondisi TPA yang sudah kelebihan kapasitas (over capacity) dan mau berupaya mengolah sampah.
"Mudah-mudahan terbesit di pikirannya, oh mungkin ini sampah saya yang dibuang ke sini, kalau seandainya saya buang terus ke sini lama-lama penuh. Karena lama-lama jadi membahayakan lingkungan atau gimana. Jadi harapannya kalau sudah tahu kondisinya berharap jadi sadar," jelas Ardan kepada Republika.co.id di Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (4/4/2023).
Dia berharap agar warga semakin sadar akan lingkungan dan mau mengolah sampah sendiri, dimulai dari upaya memilah sampah organik dan nonorganik. Hal itu dimaksudkan agar sampah yang masuk ke TPA setiap hari bisa berkurang di tengah kondisi tempat pembuangan yang telah melebihi kapasitas.
"Jadi sampah yang masuk ke TPA Cipayung itu benar-benar residu yang tidak bisa diolah lagi. Jangan sampai barang yang masih bisa diolah, di-recycle, dibuang ke TPA. Ya, TPA lama-lama penuh," kata Ardan.
Dia menjelaskan, kondisi sampah di TPA Cipayung sebenarnya sudah lama melebihi kapasitas. Sementara tempat pembuangan harus menampung sampah warga sebesar 900 hingga 1.000 ton per hari. Menurut Ardan, ketinggian tumpukan sampah juga melebihi batas yang direncanakan.
Dia menyebut, ketinggian tumpukan sampah kini bahkan bisa mencapai sekitar 30 meter. "Tingginya 25 sampai 30 meter. Sudah tinggi banget, over kapasitas, jadi otomatis ketinggiannya lebih tinggi dari yang direncanakan. Normalnya kan paling tinggi 23 meter," ucap Ardan.