Rabu 05 Apr 2023 09:57 WIB

Pertamina Pastikan Pasokan BBM dari Kilang Dumai Aman

Pertamina menghentikan sementara produksi di Kilang Dumai sampai 15 April 2023.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) II Dumai berhenti produksi hingga 15 April 2023 pascainsiden ledakan dan kebakaran yang terjadi pada Sabtu (1/4/2023) pekan lalu.
Foto: Pertamina
Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) II Dumai berhenti produksi hingga 15 April 2023 pascainsiden ledakan dan kebakaran yang terjadi pada Sabtu (1/4/2023) pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) II Dumai berhenti produksi hingga 15 April 2023 pascainsiden ledakan dan kebakaran, yang terjadi pada Sabtu (1/4/2023) pekan lalu. Meski demikian, Pertamina menyatakan, kebutuhan BBM pada periode Lebaran, utamanya yang dipasok dari Dumai tetap aman.

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman, menuturkan, pihaknya tetap berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan BBM Nasional utamanya untuk wilayah Sumatera Bagian Utara yang menjadi wilayah salur PT KPI RU Dumai.

Baca Juga

“Kilang Dumai akan tetap bisa beroperasi utamanya untuk memastikan suplai BBM dari RU Dumai tetap terjaga selama periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini. Masyarakat tidak perlu merasa khawatir akan kekurangan suplai BBM,” ujar Taufik Aditiyawarman dalam keterangan resminya, Rabu (5/4/2023).

Taufik pun menegaskan, tidak diperlukan tambahan impor minyak sebagai konsekuensi berhentinya produksi Kilang Dumai hingga pekan depan.

Refinery Unit II Dumai menjadi unit pengolahan minyak terbesar ketiga di Indonesia dengan total kapasitas 170 ribu barel per hari atau 16,5 persen dari total kapasitas Pertamina. Kilang tersebut memiliki luas 365,5 hektare dengan jumlah 1.177 orang.

Adapun produksi dari Kilang Dumai mencakup 87 persen bahan bakar minyak (BBM) yang didominasi BBM Solar, dan 12 persen sisanya merupakan non-BBM seperti LPG, green coke dan LAWS, serta satu persen mencakup UCO, NBF, SF-02, Solphy.

Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, mengatakan, pihaknya melalui Polres Dumai dan Direktorat Pengamanan Objek Vital Nasional Polda Riau sudah melakukan langkah-langkah pengamanan sesaat setelah kejadian terjadi.

“Yang pertama soal pengamanan agar parameter aman itu terwujud dan seluruh masyarakat bisa kembali melakukan aktivitas sehari-hari. Kedua melakukan penyelidikan mengapa hal itu bisa terjadi,” ujar Irjen Pol Mohammad Iqbal.

Saat ini, tim dari Mabes Polri juga tengah melakukan supervisi di PT KPI RU Dumai guna memastikan penerapan Sistem Manajemen Pengamanan Objek Vital Nasional dan Objek Tertentu telah diterapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“PT KPI RU Dumai saat ini tengah berfokus pada proses recovery unit kilang agar jalannya operasional bisa segera optimal. Proses investigasi penyebab kejadian pun secara paralel terus berjalan. Semoga semua proses yang dilalui bisa berjalan efektif dan efisien,” ujar Area Manager Communication, Relations, & CSR RU Dumai, Agustiawan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement