REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria bernama Kevin Maginnis asal Nashville, Amerika Serikat (AS), menjadi viral setelah mengaku mengalami penurunan berat badan dan kadar kolesterol. Uniknya, hal tersebut terjadi setelah dia hanya makan menu McDonald's selama 100 hari.
Pria berusia 57 tahun itu tidak memakan makanan lain selain menu McDonald's. "Jika tidak melalui McDonald's, itu tidak akan masuk ke tubuh saya selama 100 hari ini," katanya kepada laman Today.com, dikutip pada Rabu (5/4/2023).
Pendekatan Maginnis cukup sederhana, yaitu dengan tiga kali makan menu McDonald's sehari. Namun dia hanya mengonsumsi setengah porsi dari setiap kali makan untuk mengurangi asupan kalori. Dia akan menyimpan sisanya untuk makan berikutnya.
Sejak memulai tantangan itu pada Februari, berat badan Maginnis turun 14,9 kilogram. Dia juga mengaku mengalami penurunan kadar kolesterol secara signifikan. Dia bahkan meyakinkan orang terdekat untuk mengikuti pola makannya tersebut.
Sejak Maginnis pertama kali menjadi viral di Tiktok, banyak orang menyebut tantangan 100 hari itu sebagai “diet”. Tetapi dia tidak sepakat dan dengan cepat mengklarifikasi itu bukan diet.
"Anda tidak bisa menyebut saya makan McFlurries dan Big Mac dan diet seperempat pon," kata dia.
Dia biasanya menunggu sampai benar-benar lapar untuk makan. Maginnis tidak bosan dengan makanan yang ia makan. Dia hampir tidak tergoda untuk makan di tempat lain karena ada banyak variasi menu di McDonald's.
Karena dia fokus pada kontrol porsi dan tidak menghilangkan makanan tertentu dari dietnya, Maginnis tidak membutuhkan "hari curang". Tujuan Maginnis adalah menurunkan 22 kilogram dalm 100 hari, dan dia sedang dalam perjalanan untuk mencapainya.
Dia menyadari, pilihannya ini menuai kritik, terutama dari kalangan medis yang telah menunjukkan bahwa makan McDonald's selama 100 hari berturut-turut bukan pilihan yang sehat. Tetapi dia sangat yakin bahwa menurunkan berat badan terlebih dahulu lebih penting untuk kesehatannya daripada mengubah makanan yang dia makan.
"Makan makronutrien berbeda yang akan membantu fungsi otak saya,jika saya mati, fungsi otak saya tidak akan membaik, jadi mari singkirkan dulu pembunuh (obesitas) ini," kata dia.
Ahli diet terdaftar Frances Largeman-Roth sebelumnya mengatakan bahwa meskipun orang dapat menurunkan berat badan saat makan makanan cepat saji, beberapa bahannya tidak ideal untuk diet sehat. Menurut dia, kendati Kevin membagi makanannya menjadi dua porsi, dia masih mendapatkan lebih dari 2.300 miligram sodium yang direkomendasikan setiap hari.
“Satu daging, telur, dan keju mengandung 1.330 miligram sodium, dan Big Mac memiliki lebih dari 1.000 miligram tanpa saus tomat atau mustard,” jelasnya.
Selain itu, Largeman-Roth mengatakan Maginnis pada akhirnya perlu menambahkan aktivitas fisik setelah penurunan berat badan yang stabil. Dia juga mengajak agar orang kembali mengingat bahwa kesehatan bukan hanya tentang angka pada timbangan. Ini juga tentang kesehatan jantung dan ukuran lainnya.
Dalam jangka panjang, Maginnis setuju bahwa olahraga dan vitamin itu penting. Tapi untuk sisa tantangan 100 harinya, dia hanya akan fokus pada kontrol porsi. “Dan di tubuh saya, sepertinya berhasil," kata dia.