REPUBLIKA.CO.ID, REMBANG -- Sukarelawan yang tergabung dalam Srikandi Jawa Tengah memperingati Hari Nelayan Nasional yang jatuh pada 6 April 2023. Mereka memperingatinya dengan menggelar pelatihan membuat makanan olahan ikan bersama perempuan milenial, di Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
“Rembang memiliki nelayan yang cukup banyak dan memiliki kampung nelayan. Maka kami mengajak milenial budayakan makan ikan,” tutur Koordinator Wilayah Srikandi Ganjar Jateng, Meilani, di lokasi, dilansir pada Jumat (7/4/2023).
Meilani menjelaskan, pelatihan kali ini juga diharapkan dapat memberikan peluang usaha untuk para perempuan milenial.
“Karena peserta kali ini para perempuan milenial, kita berharap ilmu yang didapat hari ini bisa menjadi peluang usaha untuk mereka,” kata dia.
Menurut Meilani, antusiasme dari peserta kali ini sangat tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari aktifnya peserta dalam mengikuti kegiatan pelatihan.
“Bahkan, sebelumnya banyak yang ingin ikut kegiatan ini. Namun, karena tempatnya terbatas maka dibatasi. Mungkin di lain waktu akan kami adakan lagi,” ungkapnya
Sementara, salah satu peserta Widia Nur Aini mengaku kegiatan yang digelar sangat berkesan dan bermanfaat.
“Kami sudah belajar mengolah ikan menjadi makanan ringan. Kegiatannya sangat berkesan, karena tidak hanya seru-seruan tapi mendapat ilmu untuk membuka usaha sendiri,” kata Widia.
Bukan kali ini saja Relawan Srikandi Banten mengadakan pelatihan kerajinan tangan di salah satu kafe di daerah Muara Ciujung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Dilansir dari Antara,, puluhan perempuan milenial dari berbagai wilayah di Kabupaten Lebak ikut serta dalam pelatihan itu.
Koordinator Wilayah Srikandi Banten, Ila Kholilannisa mengatakan, beberapa kerajinan tangan yang dibuat dalam pelatihan tersebut di antaranya pouch hingga konekter masker.
"Dalam melaksanakan kegiatan ini kita mengundang ahli atau profesionalnya untuk mengajarkan ke teman-teman bagaimana membuat kerajinan tangan," kata Ila.
Dengan adanya kegiatan itu diharapkan bisa membuat kalangan wanita di daerah tersebut untuk lebih produktif, sekaligus mengembangkan kemampuan mereka untuk membuat kerajinan tangan.
Dalam pelatihan tersebut, kerajinan tangan dibuat dengan berbagai pernak-pernik sehingga lebih menarik dan bisa meningkatkan nilai jual.
Ila melanjutkan, para perempuan milenial tersebut juga turut diajarkan bagaimana memasarkan dan menjua produk yang telah mereka buat.