Jumat 21 Apr 2023 08:44 WIB

Selamat Tinggal Kulkas Berantakan, Ini Trik Rapikan Bahan Makanan

Manajemen penyimpanan bahan makanan di kulkas menjadi tantangan banyak orang.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Natalia Endah Hapsari
Berbagai cara dan faktor perlu diperhatikan dengan cermat demi menjaga kualitas kesegaran bahan dan meminimalisasi kerugian belanja./ilustrasi
Foto: Pexels
Berbagai cara dan faktor perlu diperhatikan dengan cermat demi menjaga kualitas kesegaran bahan dan meminimalisasi kerugian belanja./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernahkah berada di dalam situasi stok bahan makanan yang disimpan di rumah menumpuk, bahkan beberapa produk kualitasnya menurun dan tidak layak dikonsumsi lagi? Akibatnya, bahan-bahan itu terbuang dan membuat kerugian dalam berbelanja.

Bahan makanan termasuk kebutuhan pokok yang perlu dipenuhi dan dikelola dengan baik. Karena itu, cermat mengatur dan mengelola, terutama pada faktor penyimpanan, menjadi ilmu penting yang harus diperhatikan dengan teliti.

Baca Juga

Celebrity chef Devina Hermawan membagikan kiatnya mengatur isi kulkas agar tak lagi berantakan.

1. Gunakan waktu berbelanja lebih efisien.

Sebagian besar orang memilih membeli macam-macam kebutuhan bahan dapur sekaligus banyak. Namun, ada yang sering terlupakan bahwa masing-masing bahan makanan memiliki karakteristik berbeda. Dengan demikian, metode penyimpanan, penyajian, hingga bahan pendukung lainnya pun berbeda.

Devina mengatakan, salah satu cara untuk penyimpanan bahan makanan dengan pintar dan menjaga kesegarannya adalah dengan membuat rencana belanja mingguan atau bulanan secara baik dan bijak. Jadi, lakukan pengelolaan kebutuhan bahan baku yang diimbangi dengan proses belanja yang cermat.

Untuk itu, dia menyarankan, buatlah daftar skala prioritas untuk kebutuhan utama yang dibeli bulan ini dan mengombinasikannya dengan jenis makanan segar dan yang dapat disimpan sebagai cadangan. Jika sewaktu-waktu kehabisan makanan segar, kata dia, masih terdapat persediaan cadangannya sebagai solusi efektif. Manfaatkan pula beragam promo menarik yang tersedia.

 

2. Kelola posisi penempatan dan suhu yang sesuai karakteristik bahan makanan. 

Jadi, tak semua bahan makanan dapat disimpan di lemari pendingin atau di lemari dapur. Ketahui dulu karakter masing-masing bahan yang ingin disimpan. Bahan daging dan olahan makanan basah dapat disimpan dalam wadah kedap udara guna mencegah kontaminasi silang. Simpan berjarak di freezer agar ada sirkulasi yang baik.

 

3. Wadah yang kering.

Devina mengatakan, usahakan bahan makanan segar diwadahkan dalam keadaan kering di kontainer untuk disimpan di kulkas. Alasi wadah sayuran dan buah dengan tisu dapur atau handuk agar membantu menyerap kelembapan di dalam kulkas. Metode ini membantu menjaga kualitas bahan agar tidak cepat layu dan bertahan lama.

 

4.Pisahkan bahan makanan yang beraroma.

Jika ada bahan makanan yang memiliki aroma khusus, pisahkan dengan yang lainnya. Pahami juga jenis buah, seperti alpukat, pisang, dan produk makanan lainnya semacam roti dan keripik yang justru tidak tahan lama jika diletakkan di kulkas, tetapi cukup di udara terbuka.

 

5. Catat dengan teliti. 

Biasakan melakukan pencatatan saat barang hendak disimpan, serta perhatikan tanggal kedaluwarsa pada makanan kaleng maupun siap saji.

 

6. Terapkan sistem first in first out.

Barang yang pertama masuk adalah barang yang pertama digunakan. Hal ini membantu dalam mengurangi stok lama yang masih ter simpan. Selain itu, ketika hendak memasak, gunakan stok bahan secara bijak dan keluarkan secukupnya agar terhindar dari pembekuan berulang-ulang.

 

7. Utamakan kebersihan. 

Tips terakhir yang tak kalah penting adalah selalu memastikan dan menjaga kebersihan dapur, lemari penyimpanan, dan kulkas dengan secara rutin, termasuk memantau kebersihan wadah penyimpanan. Mengapa hal ini penting? Tentunya untuk menjaga kualitas bahan makanan, rasa, dan warna tetap baik serta aman dari hewan pengerat, seperti serangga. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement