REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester City Pep Guardiola mengatakan, ia dan pemainnya menikmati tekanan dari berbagai turnamen dalam beberapa pekan terakhir musim ini. Man City berada di jalur persaingan sengit dengan Arsenal untuk memperebutkan trofi Liga Primer Inggris musim ini.
Man City yang duduk di posisi kedua bisa memangkas jarak menjadi tiga poin dengan pemuncak klasemen, Arsenal, ketika Man City berjumpa Arsenal di Stadion Etihad akhir April 2023 nanti. The Gunners kini unggul enam poin atas Man City di puncak klasemen.
The Citizens juga akan bertanding di Stadion Wembley untuk menghadapi Sheffield United pada laga semifinal Piala FA 22 April 2023 mendatang. Namun sebelum itu, Man City harus menentukan nasib di Liga Champions ketika berjumpa Bayern Muenchen di babak perempat final.
Guardiola sadar bahwa tekanan kepada timnya dalam beberapa pekan ke depan sangat berat. Kendati demikian, ia menegaskan sangat menikmati momen tekanan tersebut. Ia mengatakan, kembali berada di perempat final Liga Champions merupakan momen yang sangat dinikmatinya.
“Pada bulan September, Oktober, November saya kurang menikmati. Ketika kami tiba di tahap terakhir, memperebutkan gelar, saya adalah orang paling bahagia di dunia. Saya senang berada di sini,” ujar Guardiola dikutip dari laman resmi klub, Senin (10/4/2023).
Tetapi Guardiola tak bisa memprediksi apa yang akan terjadi. Jika Man City berhasil memenangkan tekanan itu maka akan sempurna. Namun sebaliknya jika kalah maka akan dianggap gagal menghadapi tekanan tersebut dan the Citiznes terpaksa mencoba lagi di masa akan datang.
Pola pikir ini akan selalu ditanamkan oleh Guardiola kepada timnya. Ini sudah ia lakukan di masa-masa sebelumnya. Itu sebabnya juru taktik asal Spanyol itu mengaku senang kepada para pemain dan klubnya saat ini. Semua orang mendorong untuk menjadi lebih baik.
Mantan pelatih Muenchen itu menambahkan, mentalitas alami yang keluar dari dalam diri Man City di akhir musim membantu performa timnya meningkat. Man City bisa saja kalah beberapa pertandingan di awal musim. Namun optimisme Man City dalam menjaga peluang menjadi juara menjadi alasan mengapa the Citizens kerap kali bangkit di akhir musim.
“Sekarang, saya memiliki perasaan dan semua orang tahu bahwa jika kami kehilangan poin hari ini di sini, Leicester atau, tentu saja, Arsenal, kami tidak memiliki peluang. Tetap saja, kami ada di sana. Banyak permainan untuk dimainkan. Yang penting kami masih hidup di tiga kompetisi,” tegas Guardiola.