REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli mengatakan, tanda-tanda strok sering kali tidak terdeteksi. Satu dari tujuh pasien strok tidak mengalami gejala apa pun.
Mereka mengingatkan keluarga dan teman-teman untuk memperhatikan wajah yang tampak jatuh di satu sisi, sulit mengangkat kedua tangan, dan berbicara cadel. Namun tanda-tanda tambahan bisa sama berbahayanya. Ini termasuk kesulitan menelan dan kehilangan penglihatan pada satu atau kedua mata.
Strok memengaruhi lebih dari 100 ribu orang Inggris setiap tahun (satu orang setiap lima menit) dan merenggut 38 ribu nyawa setiap tahun. Dilansir laman Mirror, Senin (10/4/2023), seorang ahli pengobatan strok di University of Edinburgh, Prof Martin Dennis, mengatakan penderita strok harus dirawat dengan cepat untuk menghindari masalah kesehatan lebih lanjut, kecacatan, atau bahkan kematian.
Berikut ini delapan tanda-tandanya:
1. Tiba-tiba mati rasa di satu sisi tubuh
Mati rasa yang memengaruhi tangan, lengan, tungkai, atau bagian wajah sangat umum terjadi. Prof Dennis mengatakan, gejala tersebut sering terjadi akibat kompresi saraf, terutama jika terjadi saat duduk atau berbaring, karena dapat menekan saraf.
Jika tiba-tiba mati rasa terjadi di wajah dan lengan atau lengan dan tungkai, pada saat yang sama, ini bisa menjadi perhatian. Tidak semua orang akan mengalami semua tanda strok. Tetapi jika mengalami mati rasa bersamaan, segera cari bantuan.
2. Tiba-tiba hilang ingatan
Seseorang yang tampaknya menderita hilang ingatan mungkin juga mengalami kondisi yang mengancam jiwa. Kebingungan dan kesulitan memahami ucapan adalah tanda-tanda strok, yang bagi orang normal, mungkin tampak seperti seseorang yang hilang ingatan.
“Hilang ingatan secara tiba-tiba bisa menjadi tanda strok yang 'langka',” kata Prof Dennis.
Orang yang mengembangkan afasia atau disfasia (kesulitan memahami bahasa) akan mengacaukan kata-kata mereka, dan mungkin tidak dapat mengatakan apa pun atau memahami apa pun.
3. Hilang penglihatan pada satu atau kedua mata
Strok dapat menyebabkan penglihatan kabur atau kehilangan penglihatan pada satu atau kedua mata. Gejala ini mungkin tidak dikenali sebagai kelemahan wajah.
Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Stroke menyimpulkan satu dari tujuh penderita strok tidak mengalami gejala FAST (face, arms, speech, time). Sementara, empat dari 10 mencantumkan masalah penglihatan sebagai salah satu gejala strok mereka.
4. Vertigo mendadak
Vertigo yaitu sensasi bahwa seseorang atau lingkungan di sekitar seperti berputar, dan ini merupakan gejala yang disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan. Sering kali tidak berbahaya dan merupakan tanda infeksi telinga atau sakit kepala.
Jika ditambah dengan penglihatan ganda, kelemahan atau kecanggungan pada anggota badan, dan ucapan yang tidak jelas, itu bisa menjadi tanda strok. Sebuah studi pada 2016 menunjukkan, antara 15 ribu hingga 25 ribu orang setiap tahun yang menderita strok dan mengalami gejala pusing atau vertigo, mungkin menderita bahaya serius atau berpotensi dapat dicegah dari kesalahan diagnosis awal. Sebuah studi terpisah pada 2017 menunjukkan empat dari 10 pasien strok yang tidak mengalami gejala khas mengatakan mereka menderita vertigo.
5. Kesulitan menelan
Konsultan dokter strok di Royal Devon & Exeter NHS Foundation Trust di Devon, Prof Martin James, mengatakan kesulitan menelan tetap harus ditanggapi dengan serius. Namun dia mengatakan ini sangat jarang menjadi tanda strok satu-satunya.
Masalah menelan juga dikenal sebagai disfagia. Disfagia diperkirakan memengaruhi hingga 15 juta orang dewasa di AS dan sekitar empat juta di Inggris.
6. Tiba-tiba sakit kepala parah
Sakit kepala parah yang tiba-tiba dapat mengindikasikan tanda-tanda strok, tetapi ini jarang terjadi. “Ini sering dikaitkan dengan migrain, dalam beberapa kasus yang lebih jarang bisa menjadi ciri pendarahan subarachnoid atau intraserebral,” kata Prof Dennis.
Perdarahan subarachnoid, jenis strok yang tidak biasa, adalah pendarahan di ruang sekitar otak. Pendarahan di antara lapisan tipis jaringan yang menutupi otak ini seringkali dapat menyebabkan efek samping yang serius, termasuk kecacatan atau bahkan bisa berakibat fatal.
Strok adalah pembunuh terbesar keempat di Inggris dan penyebab utama kecacatan. Usia, tekanan darah tinggi, merokok, obesitas, gaya hidup kurang gerak, dan diabetes, semuanya diketahui meningkatkan risiko stroke.