Rabu 12 Apr 2023 07:05 WIB

Hindari Ngecas HP di Tempat Umum, Ini Bahayanya

Tempat pengisi daya publik ternyata tidak seaman yang diperkirakan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) baru-baru ini menyarankan pengguna ponsel di AS untuk membawa power bank sendiri daripada menggunakan pengisi daya umum yang ditemukan di tempat-tempat seperti mal dan pasar. Hal itu dikarenakan alasan kekhawatiran tentang potensi risiko peretasan.. Ilustrasi
Foto: Huffingtonpost
Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) baru-baru ini menyarankan pengguna ponsel di AS untuk membawa power bank sendiri daripada menggunakan pengisi daya umum yang ditemukan di tempat-tempat seperti mal dan pasar. Hal itu dikarenakan alasan kekhawatiran tentang potensi risiko peretasan.. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Saat baterai ponsel hampir habis di tempat umum, pengisi daya yang dipasang di lokasi tersebut mungkin merupakan satu-satunya pilihan yang tersedia. Namun, penting untuk diingat bahwa tempat pengisi daya publik juga tidak seaman yang diperkirakan.

Faktanya, Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) baru-baru ini menyarankan pengguna ponsel di AS untuk membawa power bank sendiri daripada menggunakan pengisi daya umum yang ditemukan di tempat-tempat seperti mal dan pasar. Hal itu dikarenakan alasan kekhawatiran tentang potensi risiko peretasan.

Baca Juga

“Hindari menggunakan stasiun pengisian (daya ponsel) gratis di bandara, hotel, atau pusat perbelanjaan,” tulis FBI di akun Twitter resmi mereka, seperti dikutip dari India Today, Rabu (12/4/2023).

Oknum jahat disebut punya cara untuk menggunakan port USB publik guna memasukkan malware dan perangkat lunak pemantauan ke perangkat. FBI juga mengimbau agar membawa pengisi daya dan kabel USB sendiri serta menggunakan stop kontak listrik sebagai gantinya.

Pada tahun 2021 lalu, Komisi Komunikasi Federal (FCC) juga telah menyoroti bahaya "juice jacking", suatu bentuk pembajakan di tempat pengisian daya publik. Langkah tersebut melibatkan penjahat yang memasang perangkat lunak berbahaya di port USB publik.

Hal itu dapat mengirimkan informasi sensitif dan kata sandi langsung dari ponsel pengguna ke peretas. Jika berhasil, peretas dapat menggunakan data curian ini untuk mendapatkan akses ke akun daring, atau bahkan menjualnya ke penjahat dunia maya lainnya.

Sebagai tindakan pencegahan, FBI menyarankan untuk membuat kata sandi yang kuat dan unik. Lalu menganjurkan untuk mengubah kata sandi secara teratur.

“Pakar keamanan dunia maya telah memperingatkan bahwa penjahat dapat memuat malware ke stasiun pengisian daya USB publik untuk mengakses perangkat elektronik secara jahat saat sedang diisi daya,” tulis situs web FCC.

Malware yang dipasang melalui port USB, dapat mengunci perangkat atau mengekspor data pribadi dan kata sandi langsung ke pelaku. Penjahat dapat menggunakan informasi itu untuk mengakses akun daring pengguna ponsel atau menjualnya ke aktor jahat lain.

Juice jacking telah menjadi perhatian yang berkembang karena port USB publik menjadi lebih lumrah di area umum, seperti bandara dan pusat perbelanjaan. Peretas juga dapat menyamarkan port USB jahat mereka sebagai stasiun pengisian daya yang sah, mempersulit pengguna untuk mengidentifikasi ancaman tersebut.

Untuk menghindari menjadi korban juice jacking, penting agar berhati-hati saat mengisi daya perangkat di fasilitas umum. Pengguna hanya boleh menggunakan pengisi daya atau kabel USB mereka sendiri, dan jika menggunakan port USB publik, pertimbangkan untuk menggunakan pemblokir data atau hanya mengisi daya perangkat yang tidak berisi informasi sensitif. Tidak lupa buat kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun daring serta mengubahnya secara teratur. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement