Rabu 12 Apr 2023 16:41 WIB

Tuchel Punya Tugas Berat Selamatkan Munchen di Liga Champions, tapi Tetap Optimistis

Tuchel harus membalikkan defisit tiga gol dari Man City untuk lolos ke semifinal.

Pelatih Bayern Munchen Thomas Tuchel dalam pertandingan Liga Champions melawan Manchester City.
Foto: EPA-EFE/PETER POWELL
Pelatih Bayern Munchen Thomas Tuchel dalam pertandingan Liga Champions melawan Manchester City.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kekalahan Bayern Munchen 0-3 dari Manchester City pada leg pertama perempat final Liga Champions pada Rabu (12/4/2023) dini hari WIB telah membuat mereka berada dalam posisi yang sulit. Namun pelatih Thomas Tuchel mengaku "jatuh hati" atas komitmen para pemainnya.

Mantan pelatih Chelsea, yang mengambil alih posisi sebagai pelatih Munchen pada 24 Maret, telah mengalami awal yang sulit. Bayern tersingkir dari Piala Jerman dengan kekalahan di kandang sendiri dari Freiburg pekan lalu dan kehilangan satu gelar musim ini.

Baca Juga

Dengan perjalanan di Liga Champions terancam berakhir, bisa jadi pada Kamis WIB pekan depan, Bayern dan Tuchel akan terliminasi untuk kali kedua. Namun Tuchel tetap menjaga optimisme.

"Semua orang melihat kami mencoba untuk menarik permainan ke pihak kami," kata Tuchel, 49 tahun. "Saya melihat begitu banyak hal baik sehingga saya menolak untuk menempatkan hasil sebagai fokus hari ini. Saya sangat bangga dengan cara kami bermain. Kami sangat berani. Saya seperti jatuh hati pada tim ini."

Ia mengakui akan menjadi tugas besar untuk membalikkan hasil imbang. Namun, kata dia, Munchen tidak akan menyerah. "Jelas semua orang kecewa karena itu tidak terasa seperti 3-0. Tetapi pertandingan kandang di Jerman adalah pertandingan kandang di Jerman. Ini belum berakhir sampai kami berada di bawah pancuran air. Kami tidak akan memberikan apa pun," katanya.

Meskipun Tuchel memiliki kualitas yang cukup dalam skuadnya, ia harus membantu mengakhiri banyak kesalahan mereka di lapangan, seperti halnya bek Dayot Upamecano yang blundernya berujung pada gol kedua City.

"Kami dihukum dengan buruk di sana," kata Tuchel. "Gol itu tercipta dari ketiadaan. "Melihat hasil yang terisolasi maka terlihat mustahil (untuk membalikkan keadaan). Tetapi ini adalah sepak bola dan apa pun bisa terjadi. Kami tidak akan memberikannya begitu saja. Itu terlalu penting."

Sementara analisis Tuchel sendiri mengenai penampilan timnya mungkin sedikit berbeda dengan banyak media Jerman, bos klub Bayern mencoba mengalihkan fokus pada satu gelar yang paling berpeluang mereka menangkan: Bundesliga.

Bayern, yang akan menjamu Hoffenheim pada hari Sabtu, berada di posisi puncak klasemen, dua poin di depan Borussia Dortmund yang berada di posisi kedua dengan tujuh pertandingan tersisa.

"Tidak ada gunanya sekarang untuk mengeluh dan bersikap negatif," kata CEO Bayern Oliver Khan dalam pidatonya tengah malam saat makan malam tim.

"Kami memiliki peluang besar untuk menjadi juara Jerman. Ini adalah perlombaan yang ketat yang berarti kami tidak bisa membiarkan diri kami tenggelam dalam pemikiran yang mendalam. Kami harus bangkit kembali pada hari Sabtu."

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement