REPUBLIKA.CO.ID, VIENTIANE -- Jalur Kereta Laos-Cina pada Kamis (13/4/2023) resmi diluncurkan. Layanan kereta penumpang lintas perbatasan ini menghubungkan ibu kota Laos, Vientiane, dengan Kunming--ibu kota Provinsi Yunnan, Cina.
Pada hari peresmian, kereta bersejarah tersebut meninggalkan Vientiane pukul 8 pagi waktu setempat dengan ditumpangi oleh Menteri Informasi, Budaya, dan Pariwisata Laos Suansavanh Viyaketh, Wakil Walikota Vientiane Phouvong Vongkhamxao, serta Direktur Jalur Kereta Laos-Cina.
"Jalur Kereta Laos-Cina adalah sebuah proyek kerja sama yang diusung oleh para pemimpin partai dan pemerintahan kedua negara. Proyek ini juga menjadi simbol persahabatan di era baru antara Laos dan Cina serta proyek strategis Vientiane yang bertujuan untuk mengubah Laos menjadi negara yang terhubung di jalur darat, sejalan dengan mimpi dan harapan rakyat Laos," kata menteri Viyaketh.
Selain itu, sang menteri juga mengatakan bahwa pencapaian tersebut tidak lepas dari upaya bersama dalam mengimplementasikan strategi Belt and Road Initiative gagasan Presiden Cina Xi Jinping.
Kereta rute Vientiane-Kunming tersebut akan melaju dengan kecepatan hingga 160 kilometer (km) per jam melalui sejumlah pegunungan dan lembah.
Terdapat sebanyak delapan stasiun di sepanjang rute yang berjarak lebih dari 1.000 km tersebut, dan perjalanan diperkirakan akan memakan waktu sekitar 10 jam.
Sebanyak dua kereta lintas batas akan beroperasi setiap hari yang masing-masing diberangkatkan dari dan menuju Vientiane dan Kunming.
Sejak diluncurkan pada 201, proyek jalur kereta Laos-Cina telah mengakomodasi perjalanan dari sebanyak hampir 14 juta penumpang dalam negeri serta lebih dari 18 juta ton kargo per hari Ahad (9/4/2023).