Jumat 14 Apr 2023 18:54 WIB

PGN Catat Laba Bersih Rp 4,84 Triliun di 2022

PGN berhasil catat kinerja positif dengan menjalankan strategi bisnis terintegrasi.

Pada tahun 2022, PGN mengembangkan kebijakan penerapan strategi keberlanjutan yang terintegrasi dengan seluruh proses bisnis, optimasi dan efisiensi.
Foto: Dok. PGN
Pada tahun 2022, PGN mengembangkan kebijakan penerapan strategi keberlanjutan yang terintegrasi dengan seluruh proses bisnis, optimasi dan efisiensi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjaga kinerja operasional di 2022 saat masa normalisasi pasca pandemi COVID-19 dan situasi ketidakpastian dampak dari kondisi geopolitik global. PGN terus mengoptimasi perluasan infrastruktur gas bumi dan kehandalan pasokan, khususnya di masa transisi menuju Net Zero Emission.

Direktur Utama PT PGN Tbk M Haryo Yunianto menyampaikan bahwa dalam menghadapi kondisi eksternal yang ada, pada tahun 2022, PGN mengembangkan kebijakan penerapan strategi keberlanjutan yang terintegrasi dengan seluruh proses bisnis, optimasi dan efisiensi. Untuk menjaga margin perusahaan, PGN meningkatkan kegiatan Niaga Gas Bumi kepada sektor-sektor baru dan moda beyond pipelines melalui inisiasi proyek LNG Retail dan pengembangan penyaluran gas via moda Compressed Natural Gas. 

Baca Juga

Dengan menjalankan strategi ini, PGN berhasil mencatatkan Laba Bersih Tahun Berjalan Yang Diatribusikan ke Entitas Induk 326,2 juta dolar AS (atau Rp 4,84 Triliun, dengan kurs IDR/USD: Rp 14.850) atau tujuh persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Laba bersih berasal dari pendapatan sebesar 3,6 miliar dolar AS. Dari pendapatan tersebut, PGN mencatatkan, Laba Bruto sebesar 780,5 juta dolar AS, Laba Operasi sebesar 592,2 juta dolar AS dan EBITDA sebesar 1.216,8 juta dolar AS.

“PGN berhasil melanjutkan kinerja positif 2022, dengan kinerja volume niaga gas periode Januari s/d Desember 2022 mencapai 896 BBTUD. Sedangkan untuk volume transmisi tahun 2022 adalah sebesar 1.190 MMSCFD,” jelas Haryo, dalam keterangan tertulis, Jumat (14/4/2023).

Dari sisi operasional, volume lifting minyak & gas di tahun 2022 meningkat menjadi 28.870 BOEPD dari 24.086 BOEPD serta adanya kenaikan ICP yang tinggi, termasuk hal yang signifikan berkontribusi pada kinerja keuangan tahun 2022. Adapun transportasi minyak, juga menunjukkan kenaikan kinerja yang sangat signifikan yang mencapai 38.471 BOEPD dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 9.706 BOEPD. 

Untuk kinerja LPG processing mencapai sebesar 134 Ton per hari, meningkat signifikan dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar 92,7 Ton per hari. PGN terus meningkatkan akuisisi pelanggan baru dan menangkap peluang sinergi yang terlihat dari peningkatan infrastruktur pipa jaringan gas bumi naik 6,94 persen atau 748 km menjadi 11.524 km pada 2022 dan total pelanggan PGN yang mencapai 838.953 pelanggan.

“Pada tahun 2023 kami memegang komitmen sebagai Subholding Gas Pertamina untuk mewujudkan kemandirian energi di dalam negeri melalui penguatan pemanfaatan gas dan perluasan infrastruktur gas bumi, khususnya peningkatan peran pada masa transisi energi menuju Net Zero Emission(NZE),” pungkas Haryo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement