Sabtu 15 Apr 2023 11:52 WIB

Begini Cara Imam Qatadah Maksimalkan Ibadah 10 Hari Terakhir Ramadhan   

Imam Qatadah termasuk generasi salaf yang merindukan Ramadhan

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Ramadhan. Imam Qatadah termasuk generasi salaf yang merindukan Ramadhan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Ramadhan. Imam Qatadah termasuk generasi salaf yang merindukan Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Apa yang dilakukan oleh generasi salaf terdahulu selama bulan suci Ramadhan patut menjadi contoh bagi umat Muslim saat melewati hari-hari dalam Ramadhan.

 

Baca Juga

Ada begitu banyak gambaran betapa mereka, generasi salaf, memaksimalkan setiap detik selama Ramadhan hanya untuk beribadah kepada Allah SWT.

 

Sejak awal Ramadhan, generasi salaf terdahulu telah meningkatkan ibadah mereka lebih dari bulan-bulan sebelumnya. Memasuki 10 hari terakhir Ramadhan, ibadah mereka pun tidak melemah. Justru sebaliknya, mereka semakin menaikkan ibadah dan semakin pula mendekatkan diri kepada Allah SWT.

 

Salah satu ulama dari generasi salaf, Imam Qatadah bin Da'imah As-Sadusi, atau yang populer disebut Imam Qatadah, mengisi hari-harinya selama Ramadhan dengan membaca Alquran.

 

Di luar Ramadhan, Imam Qatadah biasa mengkhatamkan bacaan Alquran selama 7 hari. Namun di bulan Ramadhan, durasinya semakin singkat. Di bulan suci itu ia biasa mengkhatamkan bacaan Alquran selama tiga hari. Artinya, setiap tiga hari, ia menyelesaikan satu kali khataman bacaan Alquran.

Baca juga: Yang Terjadi Terhadap Tentara Salib Saat Shalahuddin Taklukkan Yerusalem

 

 

Pada 10 hari terakhir Ramadhan, bacaan Alquran yang dilakukan oleh Imam Qatadah sungguh-sungguh semakin ditingkatkan. Dia semakin giat membaca Alquran pada setiap malamnya.

 

Bahkan, diketahui bahwa selama 10 hari terakhir Ramadhan, Imam Qatada biasa mengkhatamkan bacaan Alquran di setiap malamnya.

 

Di 10 hari terakhir Ramadhan itu juga, Nabi Muhammad SAW biasa beritikaf. Lalu di tahun wafatnya, Nabi SAW melakukan itikaf pada 20 hari terakhir Ramadhan. Itikaf adalah salah satu amalan ibadah yang menggabungkan banyak amal ibadah, seperti tilawah, shalat, dzikir, doa dan semacamnya.

Sumber: islamway

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement