Rabu 19 Apr 2023 10:29 WIB

Telkom Tampilkan Transformasi Digital dalam Hannover Messe 2023

Ada 16 BUMN Indonesia yang berpartisipasi meramaikan Paviliun Indonesia.

 PT Telkom Indonesia Tbk dan 15 BUMN lainnya memanfaatkan secara maksimal ajang pameran industri terbesar di Eropa, Hannover Messe 2023, yang berlangsung 17-21 April 2023, untuk menampilkan etalase ekonomi Indonesia. (ilustrasi).
Foto: Telkom
PT Telkom Indonesia Tbk dan 15 BUMN lainnya memanfaatkan secara maksimal ajang pameran industri terbesar di Eropa, Hannover Messe 2023, yang berlangsung 17-21 April 2023, untuk menampilkan etalase ekonomi Indonesia. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia Tbk dan 15 BUMN lainnya memanfaatkan secara maksimal ajang pameran industri terbesar di Eropa, Hannover Messe 2023, yang berlangsung 17-21 April 2023, untuk menampilkan etalase ekonomi Indonesia.

Direktur Digital Bisnis Telkom Indonesia M Fajrin Rasyid dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (18/4/2023), menyebutkan Telkom berpartisipasi dengan mengusung pesan yang fokus pada aspek penting transformasi ekonomi Indonesia yang mendorong masyarakat mencapai kedaulatan digital.

"Telkom Indonesia juga memperkenalkan produk Antares dan MDI Ventures, yang saat ini tengah melaksanakan business matching dengan Antares Global," katanya.

Antares hadir sebagai produk dan layanan Internet of Things (IoT) dengan empat pilar utamanya, yakni IoT platform, IoT connectivity, IoT solutions, dan devices.

Sementara itu, MDI Ventures adalah venture capitals strategis yang mengelola dana dari sudut yang berbeda, serta berkontribusi pada semua tahapan investasi untuk menjaga efisiensi dan memastikan tidak ada peluang yang tertinggal.

"Kami berharap di ajang ini semakin banyak pihak dan investor yang mengetahui tentang potensi industri 4.0 maupun ekonomi Indonesia secara umum, sehingga semakin banyak perusahaan dan calon partner yang tertarik bekerja sama baik dengan Telkom maupun perusahaan Indonesia lainnya," kata Fajrin Rasyid.

Ada 16 BUMN Indonesia yang berpartisipasi di pameran tersebut, dan meramaikan Paviliun Indonesia yang mengusung desain kapal pinisi.

Beberapa BUMN yang hadir pada ajang tersebut di antaranya PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Pupuk Indonesia (Persero), PT PLN (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan PT Pertamina (Persero).

Menurut Fajrin Rasyid, keikutsertaan Telkom Indonesia dan 15 BUMN lain di Hannover Messe penting untuk menunjukkan kepada dunia kapabilitas terkini Indonesia dalam industri manufaktur. Belasan BUMN yang berpartisipasi mempromosikan tujuh sektor prioritas, yakni sektor makanan, tekstil, otomotif, elektronik, kimia, alat kesehatan, dan farmasi.

Sebagai official partner country, Indonesia menghadirkan Zona National Pavilion dengan konsep Kapal Pinisi, di atas area seluas hampir 3.000 meter persegi. Kehadiran paviliun Indonesia diharapkan dapat membawa pesan Indonesia sebagai land of opportunity dan sebagai hub manufaktur masa depan.

Kapal Pinisi sendiri memiliki dua tiang utama dan tujuh buah layar. Dua tiang layar utama mencerminkan fondasi transformasi Indonesia, yaitu hilirisasi industri dan percepatan transisi energi bersih.

Sedangkan simbol tujuh layar mencerminkan sektor prioritas yang dipromosikan oleh co-exhibitor, meliputi makanan minuman, tekstil, otomotif, elektronik, kimia, alat kesehatan, dan farmasi. Percepatan transformasi industri Indonesia akan berkontribusi bagi bangkitnya ekonomi kawasan dan ekonomi global.

Paviliun Indonesia didesain khusus mengikuti bentuk kapal tradisional Indonesia, Kapal Pinisi. Telkom ingin menghadirkan semangat Indonesia dalam mengarungi tantangan massa depan. Kapal Pinisi ini memiliki kompas yang dinamakan Making Indonesia 4.0 sebagai navigator transformasi industri di Indonesia.

"Dengan spirit Infinite Journey, mari berlayar bersama dan mengakselerasi transformasi industri bagi dunia yang lebih baik, karena berinvestasi di Indonesia berarti berinvestasi di masa depan yang lebih cerah," ujar Presiden RI Joko Widodo pada saat peresmian paviliun Indonesia bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz, di Hannover, Senin (17/4/2023) waktu setempat.

Indonesia yang diproyeksikan menjadi hub manufaktur penting di masa depan memerlukan kolaborasi dengan berbagai pihak; termasuk Jerman, negara-negara Eropa, dan perusahaan multinasional, untuk mempercepat hilirisasi industri dan transisi energi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement