Kamis 20 Apr 2023 16:10 WIB

Rekayasa Satu Arah Lokal Jateng Bisa Diberlakukan Lagi, Ini Pertimbangannya

Lonjakan volume kendaraan pada puncak arus mudik mencapai 52 persen.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Rekayasa lalu lintas satu arah lokal, terpantau di KM 428 ruas tol Semarang- Solo di wilayah Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, rabu (19/4) petang. Rekayasa lalu lintas ini diberlakukan dari GT Kalikangkung (KM 414) hingga KM 439, setelah gelombang kedatangan kendaraan pemudik dari arah Jakarta dan Jawa Barat melonjak hingga terjadi kepadatan arus lalu lintas menuju arah Solo.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Rekayasa lalu lintas satu arah lokal, terpantau di KM 428 ruas tol Semarang- Solo di wilayah Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, rabu (19/4) petang. Rekayasa lalu lintas ini diberlakukan dari GT Kalikangkung (KM 414) hingga KM 439, setelah gelombang kedatangan kendaraan pemudik dari arah Jakarta dan Jawa Barat melonjak hingga terjadi kepadatan arus lalu lintas menuju arah Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Pemberlakuan rekayasa one way (satu arah) lokal disebut efektif untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas dalam tol wilayah Jawa Tengah. Terutama saat volume kendaraan meningkat tajam pada arus mudik Idul Fitri 1444 Hijriyah (Lebaran 2023) pada Rabu (19/4) kemarin.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng, Kombes Pol Agus Suryonugroho mengatakan, puncak arus mudik di ruas tol wilayah Jateng telah terlewati pada Rabu sore hingga malam kemarin.

Perhitungan telah terlewatinya puncak arus mudik ini didasarkan pada lonjakan jumlah kendaraan yang melewati Gerbang Tol (GT) Kalikangkung di wilayah Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.

“Kemarin memang volume paling tinggi, jumlah kendaraan pemudik yang melintas di GT Kalikangkung mencapai 71 ribu,” jelasnya, saat memantau Pos Pengamanan Lebaran 2023 di Kota Salatiga, Kamis (20/4).