REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kawasan Wisata Religi (KWR) yang terletak di Jalan Sis Aljufri, Kota Palu, Sulawesi Tengah, mulai ramai dikunjungi oleh warga dari berbagai daerah di provinsi tersebut untuk berbelanja jelang Idul Fitri 1444 Hijriah Tahun 2023.
"Kawasan Wisata Religi menjadi salah satu icon Alkhairaat dan icon Kota Palu yang selalu ramai pada momentum Ramadhan dan Haul Guru Tua," ucap Dewan Pakar Alkhairaat Profesor Kiai Haji Zainal Abidin, di Palu, Kamis (20/4/2023).
Tepat di depan dan di sekitar lembaga pendidikan Alkhairaat para pedagang mendirikan lapak-lapak jualan di kiri dan kanan bahu Jalan Sis Aljufri.
Di tempat itu pedagang menjual kopiah, sajadah, mukena, busana muslimah dan baju koko, gamis, tasbih dan sebagainya yang bernuansa religi. Pada sore hingga malam hari lapak pedagang ramai dikunjungi oleh warga di Kota Palu, Sigi dan Donggala.
Lapak yang didirikan oleh pedagang dimulai sejak awal Ramadhan hingga akhir Ramadhan, bahkan ada sebahagian pedagang yang belum meninggalkan tempat tersebut hingga puncak pelaksanaan Haul Guru Tua atau Habib Idrus Bin Salim Aljufri.
Zainal yang juga Ketua MUI Kota Palu mengemukakan bahwa KWR khususnya Jalan Sis Aljufri menjadi lokasi strategis karena menjadi jalan poros utama yang menyangga Sigi dan Donggala.
"Lokasi ini menjadi akses pilihan masyarakat yang mengintegrasikan beberapa permukiman padat penduduk di wilayah Tatanga, Sigi dan penunjang akses menuju Donggala," sebutnya.
Tidak hanya itu, letak Jalan Sis Aljufri juga mengintegrasikan masyarakat dengan beberapa pusat perdagangan seperti Palu Plaza dan Pasar Tua.
Selain itu, ujar dia, Jalan Sis Aljufri yang di dalamnya terdapat Masjid Alkhairaat dengan jamaahnya yang begitu banyak, menjadi satu modal ekonomis bagi pedagang.
"Jamaah setelah Shalat Isya dan Tarawih mereka bisa berbelanja di lapak-lapak yang ada di Jalan Sis Aljufri," ujarnya.
Zainal yang merupakan Ketua FKUB Provinsi Sulteng menilai Ramadhan dan KWR memberikan dampak besar terhadap pemulihan ekonomi warga di Palu, Sigi dan Donggala setelah gempa, tsunami dan likuefaksi, serta pemulihan pasca pandemi COVID-19.
"Harapannya Ramadhan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat untuk bangkit bersama pascabencana 28 September 2018 dan pasca pandemi COVID-19," ujarnya