Senin 24 Apr 2023 06:54 WIB

Doa Manjur Supaya Diampuni Allah SWT, Pernah Diajarkan Rasulullah SAW kepada Abu Bakar

Allah SWT menyerukan hamba-Nya tak putus asa meminta ampunan

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi berdoa meminta ampunan. Allah SWT menyerukan hamba-Nya tak putus asa meminta ampunan
Foto: Pixabay
Ilustrasi berdoa meminta ampunan. Allah SWT menyerukan hamba-Nya tak putus asa meminta ampunan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyadari diri memiliki banyak kesalahan dan dosa akan mengantarkan pada ketawadhuan serta selalu berharap (raja’) kepada Allah SWT agar diampuni semua dosa-dosa. Sebesar apapun dosa, lautan maghfiroh Allah SWT jauh lebih luas.  

Karena itu seorang Muslim tidak boleh berputus asa dalam menggapai rahmat dan maghfirah Allah SWT.

Baca Juga

Sebab Allah SWT Maha Pengampun terhadap hamba-hamba-Nya yang menyadari kesalahannya, membenahi diri, dan memperbanyak amal saleh.  

Ada sebuah doa berisi permohonan agar Allah memberikan ampunan yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW kepada sahabat Abu Bakar. Berikut doanya yang juga dapat ditemukan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan melalui jalur Abdullah bin Amr bin Ash. Berikut doanya: 

اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مِنْ عِنْدِكَ مَغْفِرَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Allahumma inny dzolamtu nafsiy dzulman katsiron wa laa yaghfiru dzunhuba Illa anta faghfir kita min 'ibdika maghfirotan innaka antal ghofurur rahiyym

“Ya Allah, sesungguhnya aku telah banyak menzhalimi diri sendiri dan tidak ada yang mampu mengampuni dosa melainkan Engkau, maka berilah ampunan kepadaku dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Mahapengampun dan Mahapenyayang. 

Tuntunan meminta ampun

Istighfar merupakan amalan penting, sehingga umat Islam dianjurkan untuk mengamalkannya dan bertobat kepada Allah SWT. 

Rasulullah SAW sendiri yang sudah dijamin masuk surga, juga beristighfar tidak kurang dari 70 kali dalam hari. Dalam Alquran Allah SWT juga berjanji bagi mereka yang senantiasa beristighfar kepada-Nya: 

وَّاَنِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَّتَاعًا حَسَنًا اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى وَّيُؤْتِ كُلَّ ذِيْ فَضْلٍ فَضْلَهٗ ۗوَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيْرٍ

“Dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang berbuat baik. Dan jika kamu berpaling, maka sungguh, aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar (Kiamat).” (QS Hud ayat 3)  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement