Selasa 25 Apr 2023 13:30 WIB

PWM Jatim Ajak Warga Muhammadiyah Kawal Proses Hukum Peneliti BRIN

Tindakan melaporkan ancaman oknum BRIN ke polisi merupakan tindakan beradab.

Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Sukadiono, menyambut baik pelaporan peneliti astronomi BRIN Andi Pangeran Hasanuddin di Polres Jombang oleh Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) setempat, Abdul Wahid.

"Tindakan melaporkan ujaran kebencian dan ancaman oleh oknum BRIN ke kepolisian atau proses hukum merupakan tindakan beradab. Warga Muhammadiyah harus menghindari tindakan persekusi atau berbagai upaya anarkis lainnya yang menyasar kepada terduga pelaku, keluarga terduga pelaku, bahkan peneliti BRIN lainnya yang tidak terlibat," katanya menegaskan, Selasa (25/4/2023).

Menurut dia, tidak main hakim sendiri adalah watak Muhammadiyah. "Biarkan proses hukum berjalan dan harus terus dikawal," ujar Suko, sapaannya.

Pria yang juga rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu menambahkan hikmah dari kegaduhan ini adalah pentingnya semua orang mempunyai kemampuan merefleksikan diri agar berpikir panjang sebelum bertindak.

"Kita semua hidup di era kecepatan teknologi. Semua orang melalui sosial media akan mudah sekali mengekspresikan apa yang dirasakan. Kasus oknum BRIN ini menegaskan bahwa kecepatan yang menjadi ruh era teknologi hari ini bisa menciptakan kekacauan dan kerusakan harmoni dalam masyarakat," ujar Suko.

Di akhir, ia menambahkan, sikap tepat sudah ditunjukkan oleh negara melalui Menteri Agama agar pemerintah daerah memfasilitasi penyelenggaraan sholat Id warga Muhammadiyah. Hal itu harusnya menjadi pertimbangan oleh para oknum di BRIN agar berusaha toleran dan menerima perbedaan secara tepat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement