REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konglomerasi bisnis Lippo Group meyakini ekonomi nasional memberi kesempatan yang baik bagi dunia usaha melakukan ekspansi tahun ini.
Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (25/4/2023), mengatakan, dengan konglomerasi bisnis mulai dari kesehatan, properti, keuangan, pendidikan, hingga teknologi digital, Lippo berkomitmen melakukan ekspansi pada tahun ini.
"Dari seluruh lini bisnis itu, tidak kurang kami melayani 65 juta orang Indonesia setiap tahunnya," ujar dia.
Pada 2023, John menyiratkan bakal ada ekspansi dari gerai ritel Lippo yakni Matahari Department Store (LPPF) dan Matahari Putra Prima (MPPA). Ekspansi itu merupakan strategi omnichannel Lippo Group yang mengawinkan layanan digital sekaligus fisik. "Ada 12 lokasi sebagai ekspansi department store kita," ungkapnya.
Di sisi lain, dia menilai keyakinan pelaku usaha dan industri terhadap kondisi perekonomian ke depan memang sangat beralasan. Selain pasar potensial yang cukup besar, saat ini upaya pemerataan pembangunan serta melahirkan pusat pertumbuhan baru sangat terlihat.
"Ada Tol Trans-Jawa yang diperluas hingga ke bagian tengah dan selatan, Trans-Sumatra yang semakin tersambung, tol di Kalimantan serta jaringan kereta di Sulawesi, semuanya akan memicu pusat pertumbuhan baru," kata John menjelaskan.
Sementara itu, sebagai bentuk dukungan pada program prioritas pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, John mengatakan Lippo juga terus berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) kesehatan dan memperluas jaringan Rumah Sakit Siloam (SILO), yang saat ini telah berjumlah 42 unit. Selama ini, Siloam telah menjalankan strategi pengembangan dengan membuka satu hingga dua rumah sakit per tahun.
"Untuk itu, secara konsisten kami akan terus mempersiapkan SDM dokter dan tenaga kesehatan (perawat) melalui kampus Universitas Pelita Harapan (UPH). Ini untuk memperkuat pengembangan industri kesehatan nasional," kata John.