Rabu 26 Apr 2023 10:52 WIB

Joe Biden Resmi Umumkan Maju Lagi Dalam Pemilihan Presiden

Joe Biden mengalahkan Donald Trump pada Pilpres 2020.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan kembali maju dalam pemilihan presiden yang akan datang.
Foto: EPA-EFE/Yuri Gripas/ABACA / POOL
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan kembali maju dalam pemilihan presiden yang akan datang.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan kembali maju dalam pemilihan presiden yang akan datang. Ia berjanji melindungi kebebasan Amerika dari "ekstremisme" yang berkaitan dengan mantan Presiden Donald Trump.

Biden mengalahkan Trump pada 2020 dan mungkin akan kembali menghadapinya di pemilihan presiden tahun depan. Pengumuman ini disampaikan dalam video yang dirilis tim kampanye Biden yang dibuka dengan gambar serangan pendukung Trump ke Capitol Hill pada 6 Januari 2021 lalu.

Baca Juga

"Ketika saya maju untuk pemilihan presiden empat tahun yang lalu, saya mengatakan kita sedang dalam pertempuran untuk jiwa Amerika dan kami masih berjuang, bukan waktunya untuk puas, itulah mengapa saya maju lagi," kata Biden dalam video yang dirilis, Selasa (25/4/2023).

"Mari selesaikan pekerjaan ini, saya tahu kami bisa," tambahnya.

Biden menggambarkan platform Partai Republik sebagai ancaman bagi kebebasan Amerika. Ia berjanji untuk melawan upaya Partai Republik membatasi perawatan kesehatan perempuan, memangkas Jaminan Sosial dan melarang buku.

Ia juga menyerang "ekstremis MAGA (Make America Great Again)" slogan kampanye Trump yang menjadi nama gerakan pendukungnya. Bila Trump memenangkan pemilihan internal Partai Republik ia akan kembali maju sebagai calon presiden dalam pemilihan November 2024.  

Biden yang berusia 80 tahun harus mengatasi kekhawatiran rakyat AS mengenai usianya. Jajak pendapat Reuters/Ipsos pada Senin (24/4/2023) menemukan sekitar 44 persen pendukung Partai Demokrat mengatakan Biden terlalu tua untuk maju lagi.

Trump yang berusia 76 tahun juga menghadapi kekhawatiran mengenai usianya. Sekitar 35 persen pemilih Partai Republik menilai ia terlalu tua untuk menjadi presiden. Jajak pendapat menunjukkan mayoritas pemilih terdaftar tidak ingin Biden atau Trump maju lagi dalam pemilihan presiden berikutnya.

Meski angka dukungan pada Biden rendah tapi tim kampanyenya yakin ia bisa mengalahkan Trump lagi. Jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan Biden bisa unggul 38 sampai 43 persen dari Trump. Dalam video kampanyenya, Biden mengincar Trump dan sekutu-sekutunya.  

"Di seluruh negeri, ekstremis MAGA berbaris untuk mengambil dasar kebebasan, memangkas Jaminan Sosial yang anda bayar untuk seumur hidup, sambil memotong pajak untuk orang-orang yang sangat kaya, mendikte keputusan perawatan kesehatan perempuan, melarang buku, dan memberitahu masyarakat siapa yang bisa mereka cintai, sambil membuat anda semakin sulit untuk memilih," kata Biden.

Dua tahun setelah mengalahkan Trump, Biden mendapat persetujuan dari Kongres miliaran dolar anggaran federal untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan infrastruktur baru. Selama pemerintahannya angka pengangguran AS terendah sejak 1969, meski inflasi tertinggi dalam 40 tahun terakhir merusak catatan ekonominya.

Saat berpidato di pertemuan Serikat Dagang Amerika Utara pada Selasa kemarin Biden mengatakan rencana ekonominya berjalan dengan baik tapi "masih banyak yang perlu dilakukan." Ia mencatat prestasi kebijakannya dan massa bersorak "empat tahun lagi!"

Karena usianya Biden akan menorehkan sejarah dalam kampanyenya tahun ini tapi merupakan pertaruhan bagi Partai Demokrat. Terutama bila ia menghadapi calon kandidat yang lebih muda dari Partai Republik.

Partai Demokrat sudah menghadapi peta pemilihan yang sulit untuk mempertahankan mayoritas di Senat pada tahun 2024. Kini mereka juga minoritas di House of Representative.  

Biden akan berusia 86 tahun di akhir masa jabatan keduanya, hampir satu dekade lebih lama dari harapan hidup rata-rata pria AS. Pada Februari lalu dokter mendeklarasikan Biden yang tidak minum alkohol dan berolahraga lima kali seminggu "sehat untuk bertugas."

Gedung Putih mengatakan catatannya menunjukkan mental Biden cukup tajam untuk pekerjaan berat. Biden akan kembali berpasangan dengan Wakil Presiden Kamala Harris yang turut tampil dalam video kampanye Biden.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement