Jumat 28 Apr 2023 01:57 WIB

Apurva Bali Luncurkan Program Pertanian Berkelanjutan

Apurva mendukung praktik pertanian regenerative dengan menggandeng Samsara Living

The Apurva Kempinski Bali mengumumkan peluncuran Apurva Kempinski Sustainable Agriculture Program. Sustainable Agriculture Program adalah inisiatif pelatihan pertanian yang komprehensif dimana Apurva mendukung praktik pertanian regenerative melalui kolaborasi dengan Samsara Living Museum.
Foto: dok istimewa
The Apurva Kempinski Bali mengumumkan peluncuran Apurva Kempinski Sustainable Agriculture Program. Sustainable Agriculture Program adalah inisiatif pelatihan pertanian yang komprehensif dimana Apurva mendukung praktik pertanian regenerative melalui kolaborasi dengan Samsara Living Museum.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- The Apurva Kempinski Bali mengumumkan peluncuran ‘Apurva Kempinski’s Sustainable Agriculture Program’. Sustainable Agriculture Program adalah inisiatif pelatihan pertanian yang komprehensif dimana Apurva mendukung praktik pertanian regenerative melalui kolaborasi dengan Samsara Living Museum. 

Melalui program yang berlangsung selama 12 bulan ini, pakar pertanian hidroponik dan organik dari Apurva Kempinski akan mendukung tim pertanian Samsara Living Museum untuk mengatasi tantangan pertanian melalui program pengajaran tentang pertanian keberlanjutan kepada komunitas setempat.

Program ini akan mendorong peningkatan produksi produk berkelanjutan di Bali dan memperkuat keterampilan manajemen bisnis dari komunitas. Hal ini termasuk promosi praktik pertanian berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas produk, manajemen rantai pasokan, dan kualitas kontrol di seluruh rantai pasok.

Program Sustainable Agriculture ini akan dilakukan di lokasi Samsara Living Museum dengan serangkaian sesi pelatihan yang interaktif dilengkapi dengan praktik kerja berkelompok. Proyek ini akan menggunakan sebagian lahan dari Samsara untuk menumbuhkan tanaman organik yang paling dibutuhkan di resor seperti tomat, cabai, terong, jahe, rempah-rempah, dan jenis-jenis bunga yang dapat dimakan, yang mana akan dibeli oleh resor. 

Sebaliknya, sistem pertanian dan koleksi tanaman tradisional dari Samsara telah menginspirasi tim dari resor ini untuk membudidayakan tanaman tersebut di kebun hidroponik yang terletak di atap resor.

General Manager The Apurva Kempinski Bali Vincent Guironnet mengatakan, di The Apurva Kempinski Bali, kami berkomitmen untuk melindungi bumi serta melestarikan warisan budaya Indonesia untuk generasi mendatang. "Kami sangat senang dapat bermitra dan membentuk program yang menarik dengan Samsara Living Museum yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi berkelanjutan di Bali serta meningkatkan potensi daerah dan mata pencaharian dari para petani”.

Samsara Living Museum berkomitmen untuk melestarikan warisan budaya Bali serta memiliki visi untuk mendorong masyarakat serta melestarikan keberagaman Indonesia. Terletak di desa Jungutan, kabupaten Karangasem di Bali, Samsara memiliki misi yang holistik, berorientasi pada komunitas serta mendukung pembangunan keberlanjutan yang berperan penting dalam model bisnis mereka.

Ida Bagus Agung Gunarthawa, pendiri Samsara Living Museum menyatakan, pihaknya bersyukur dan merasa terhormat dapat berpartisipasi dalam gerakan mulia ini dan berkolaborasi dengan brand ternama The Apurva Kempinski Bali. "Melalui kolaborasi ini, kami dapat melanjutkan visi kami dalam skala yang lebih besar serta memberikan dampak positif bagi komunitas tempat tinggal kami, pada khususnya untuk masyarakat Bali.”

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement