Jumat 28 Apr 2023 19:13 WIB

BTPN Syariah Bukukan Laba Rp 425 Miliar pada Kuartal I-2023

Kinerja positif ini didukung niat BTPN Syariah dalam menghadirkan inklusi keuangan.

PT Bank BTPN Syariah Tbk (kode saham: BTPS) membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp 425 miliar pada kuartal I-2023, naik dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022 sebesar Rp 411 miliar. (ilustrasi).
Foto: Facebook BTPN Syariah
PT Bank BTPN Syariah Tbk (kode saham: BTPS) membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp 425 miliar pada kuartal I-2023, naik dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022 sebesar Rp 411 miliar. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BTPN Syariah Tbk (kode saham: BTPS) membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp 425 miliar pada kuartal I-2023, naik dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022 sebesar Rp 411 miliar.

Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad mengatakan kinerja positif perbankan didukung oleh niat baik BTPN Syariah dalam menghadirkan inklusi keuangan di kalangan masyarakat Indonesia.

"Kami percaya masyarakat Indonesia dari berbagai segmen manapun berhak mendapatkan akses keuangan yang tepat serta akses yang lebih luas lagi untuk kehidupan yang lebih baik. Bank pun berusaha untuk terus semakin relevan dengan kebutuhan nasabah dan dinamika bisnis," kata Fachmy dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (28/4/2023).

Selain laba, total aset bank juga mengalami kenaikan menjadi Rp 22,1 triliun dari yang sebelumnya Rp 19,2 triliun pada kuartal I-2022.

Sementara itu, pembiayaan BTPN Syariah tumbuh sebesar 11,1 persen secara tahunan menjadi Rp 11,8 triliun dari yang sebelumnya senilai Rp 10,6 triliun.

Pertumbuhan pembiayaan disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap sehat, tercermin pada rasio kredit bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) yang masih berada di bawah ketentuan regulator.

Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan juga masih berada di level yang kuat, yakni 51,7 persen. Capaian tersebut berada di atas ketentuan dan rata-rata industri perbankan syariah. Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) terjaga di level yang efisien, yaitu senilai Rp12,8 triliun.

Dalam upaya mendukung kinerja perbankan, BTPN Syariah fokus melayani masyarakat inklusi melalui pembukaan akses keuangan, akses pengetahuan, dan akses lainnya.

Untuk akses keuangan, BPTN Syariah membuka layanan sentra di berbagai pelosok Indonesia dengan menempatkan para petugas lapangan. Saat ini, jumlah layanan sentra BTPN Syariah telah menjangkau 2.600 kecamatan di 23 provinsi di Indonesia.

Di sisi lain, BTPN Syariah juga memberikan akses pengetahuan melalui program pendampingan yang diberikan untuk bisa membangun empat perilaku unggul nasabah yakni Berani, Disiplin, Kerja Keras dan Saling Bantu (BDKS).

Sedangkan akses-akses lain yang disediakan oleh BTPN Syariah yaitu akses suplai barang dan akses pasar, misalnya melalui BTPN Syariah Ventura yang bersinergi dengan mitra-mitra strategis untuk membesarkan masyarakat inklusi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement