REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepak bola Indonesia tidak pernah lepas dari pandangan negatif masyarakat Indonesia. Apalagi ketika berbicara soal keuangan. Pihak Federasi Sepak Bola Indonesia ini tak pernah terbuka dengan dalih tidak menerima APBN dalam pengelolaan organisasi sehingga tak perlu membuka dapur mereka.
Kini, Ketua Umum PSSI Erick Thohir meresmikan pembentukan dua Satuan Tugas (Satgas) terkait pengawasan pengaturan skor dan transparasi keuangan. Kebijakan Erick dalam melakukan audit keuangan PSSI secara eksternal menjadi terobosan baru di federasi sepak bola Tanah Air. Tak ayal, langkah itu mendapat apresiasi positif dari pecinta sepak bola Indonesia, tak terkecuali Presiden Joko Widodo.
"Kepengurusan PSSI diberikan amanat bagaimana pembukuan sebelumnya dan apa langkah ke depannya. Jadi kita lakukan beberapa poin baru agar bisa transparan," kata Erick Thohir di GBK Arena, Senayan, Jumat (28/4/2023).
Satgas pengawasan pengaturan skor nantinya memiliki tugas untuk mengevaluasi setiap keputusan wasit. Sementara Satgas pengawasan keuangan bakal mengawal proses audit PSSI yang sebelumnya sudah dijajakan oleh firma Ernst & Young. Keberadaan Satgas transparansi keuangan nantinya untuk mencari akar permasalahan yang selama ini membuat citra negatif PSSI.
"Karena itu saya akan melibatkan beberapa figur profesional untuk hal ini. Salah satunya mantan ketua BPKP, Ardan Ardiperdana. Nama-nama yang memiliki kapasitas jelas akan kita dorong," sambung pria 52 tahun.
Pemilik saham mayoritas klub Inggris Oxford United menggarisbawahi proses audit keuangan PSSI menjadi kewenangan pihak eksternal Ernst & Young. Sedangkan Satgas hanya ditugaskan mengawal serta memastikan bahwa hasil yang kelur sudah transparan.
PSSI sejatinya bukanlah lembaga negara. Tetapi organisasi tersebut kerap mendapat bantuan dari pemerintah lantaran berada di bawah pengawasan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Akan ada pendamping dari tim independen demi memastikan hasil audit dan tentu orang-orangnya terverifikasi. Kalau Satgas pengawasan pengaturan skor itu bagian dari integritas FIFA."
FIFA memiliki komitmen terkait masa depan sepak bola Indonesia. Presiden Gianni Infantino sebelumnya berjanji bersama stakeholder akan membangun olahraga kulit bundar Indonesia menjadi lebih baik.