Jumat 28 Apr 2023 23:39 WIB

Bima Arya Lantik Ratusan PNS dan Puluhan PPPK Pemkot Bogor

Dari jumlah pejabat dan PPPK yang dilantik mayoritas tenaga kesehatan

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, melantik 223 Pegawai Negeri Sipil (PNS) ke dalam jabatan fungsional melalui pengangkatan pertama dan melantik 69 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi tahun 2022 di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Dari jumlah pejabat dan PPPK yang dilantik tersebut, mayoritas adalah tenaga kesehatan.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, melantik 223 Pegawai Negeri Sipil (PNS) ke dalam jabatan fungsional melalui pengangkatan pertama dan melantik 69 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi tahun 2022 di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Dari jumlah pejabat dan PPPK yang dilantik tersebut, mayoritas adalah tenaga kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, melantik 223 Pegawai Negeri Sipil (PNS) ke dalam jabatan fungsional melalui pengangkatan pertama dan melantik 69 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi tahun 2022 di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Dari jumlah pejabat dan PPPK yang dilantik tersebut, mayoritas adalah tenaga kesehatan.

Dalam pidatonya, Bima Arya menekankan bahwa kesehatan adalah yang utama. Saat ini Kota Bogor terus berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan dan kualitas tenaga kesehatan.

“Kota Bogor Insya Allah on the track menjemput bonus demografi, memperbaiki infrastruktur kesehatan, mendekatkan fasilitas kesehatan sampai di kediaman warga,” katanya, Jumat (28/4/2023).

Peningkatan kualitas tenaga kesehatan, disebutkan Bima Arya, tidak hanya dari sisi kemampuan dan keterampilan di bidang kesehatan, tapi juga memiliki pribadi yang 'someah' dan 'hade ka semah'.

Ketika pembacaan sumpah, Bima Arya melihat ada wajah-wajah bahagia dan bangga. Namun dirinya mengingatkan pada waktunya nanti akan ada sebagian kecil dari peserta pelantikan yang menyadari bahwa tidak mudah untuk menyatukan antara kata dan perbuatan, dan bukan hal yang mudah untuk menjalankan sumpah tadi.

Meski demikian, lanjut Bima Arya, pada fase tersebut semua akan diuji sejauh mana semua betul-betul konsisten antara kata dan perbuatan untuk melayani warga dengan optimal serta untuk melaksanakan kepentingan negara, mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara, masyarakat yang adil, sejahtera dan sehat.

“Sekali lagi mudah diucapkan tetapi tidak mudah dilaksanakan. Saya mendoakan agar semuanya Allah berikan kekuatan untuk tetap tegak lurus, menyatukan antara kata dan perbuatan dan tetap tegar manakala masa sulit itu datang,” katanya.

Disamping itu, di sektor kesehatan Pemkot Bogor terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan dengan membangun RSUD Kota Bogor menjadi RSUD terbaik, menjadi RSUD yang juga berbasiskan sains dengan kekhususan untuk menjemput tantangan ke depan. Namun, Bima Arya menegaskan, puskesmas akan tetap menjadi ujung tombak dalam memberikan layanan kesehatan karena pelayanan kesehatan tidak hanya bisa mengandalkan keberadaan RSUD saja.

Untuk it, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta gar Pemkot Bogor konsisten untuk mendekatkan cakupan pelayanan kesehatan hingga ke kediaman warga. “Karena itu ke depan saya percaya bahwa Pemkot terus melanjutkan pembangunan puskesmas, mendekatkan kepada warga siapapun wali kotanya nanti,” pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement