REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Presiden AS Joe Biden dan mitranya dari India, Narendra Modi, akan bergabung dengan para pemimpin negara dari Kepulauan Pasifik bulan depan dalam sebuah pertemuan "bersejarah" yang berorientasi pada masa depan. Hal itu disampaikan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape pada Ahad (30/4/2023).
"Ini pertemuan pertama yang bersejarah dan pada saat yang sama merupakan pertemuan futuristik yang 'maju' dari negara-negara adidaya global, di negara terbesar di Pasifik," kata Marape dalam sebuah pernyataan.
Persinggahan Biden pada 22 Mei di ibu kota Port Moresby akan menjadi kunjungan pertama oleh seorang presiden AS yang sedang menjabat ke negara yang kaya akan sumber daya alam tetapi sebagian besar belum berkembang.
Papua Nugini sedang didekati Cina dan AS serta sekutunya, karena Marape berupaya meningkatkan investasi asing. Presiden Cina Xi Jinping mengunjungi negara ini pada tahun 2018.
Washington telah meningkatkan upaya melawan pengaruh Beijing yang semakin besar di wilayah tersebut setelah Cina menandatangani pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon tahun lalu. Cina gagal mencapai kesepakatan keamanan dan perdagangan yang lebih luas dengan 10 negara kepulauan Pasifik.
Cina dan Australia telah menjadi donor bantuan dan infrastruktur utama.
Papua Nugini sedang menegosiasikan pakta keamanan dengan Amerika Serikat dan Australia, dan Marape telah diundang untuk mengunjungi Beijing tahun ini.
"Dalam pembicaraan Indo-Pasifik, PNG dan Pasifik tidak dapat diabaikan. Dengan gabungan wilayah hutan dan laut kami, kami memiliki penyerap karbon terbesar di dunia, dan ruang laut dan udara terbesar di dunia," kata Marape.
Ke-18 negara dan wilayah dalam Forum Kepulauan Pasifik mencakup 30 juta km persegi (10 juta mil persegi) lautan. Para pemimpin di kawasan ini mengatakan bahwa perubahan iklim merupakan ancaman keamanan terbesar mereka, di tengah memburuknya badai dan naiknya permukaan air laut.
Modi dan Biden akan singgah di Papua Nugini dalam perjalanan menuju Australia untuk menghadiri pertemuan puncak Quad pada tanggal 24 Mei, yang juga mencakup Jepang dan Australia.
Marape mengatakan bahwa ia telah mengundang Biden ketika mereka bertemu di Washington tahun lalu, dan merasa "sangat terhormat bahwa ia telah memenuhi janjinya kepada saya untuk mengunjungi negara kami".