REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan bahwa bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menyebabkan satu orang pengendara motor tertimbun tanah ketika hujan deras terjadi. "Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menginformasikan satu pengendara motor asal dari Desa Derongisor, Kecamatan Mojo Tengah tersebut meninggal dunia dalam peristiwa yang terjadi pada Jumat malam (28/4) pukul 18.20 WIB," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (30/4/2023).
Abdul mengatakan bahwa personel Pusdalops BPBD setempat, berhasil mengevakuasi korban pascaterjadinya bencana longsor tersebut. Selain korban meninggal, bencana tersebut juga menyebabkan dua warga lainnya mengalami luka ringan. Saat ini para korban sudah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit umum daerah.
Dampak lainnya adalah longsor merusak dua rumah warga hingga rusak berat. Tercatat sebanyak dua KK atau enam jiwa terdampak hingga terpaksa mengungsi ke tempat kerabat.
Abdul melanjutkan, setelah mendapatkan laporan kejadian, BPBD setempat bersama instansi terkait lainnya segera melakukan penanganan darurat, khususnya evakuasi dan memastikan warga yang rumahnya rusak berat tertangani dengan baik.
Pemerintah daerah setempat juga mengerahkan alat berat untuk membantu jalan kabupaten yang tertutup material longsor. Hal ini didasari pada prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bila pada Ahad, wilayah Kabupaten Wonosobo masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga hujan lebat.
"Potensi tersebut berpeluang terjadi pada siang hingga malam," ujarnya.
Sementara, berdasarkan dari kajian Badan Geologi pada bulan April, Kecamatan Mojo Tengah termasuk wilayah dengan potensi gerakan tanah dengan kategori menengah hingga tinggi. Pada analisis inaRISK, kecamatan itu juga termasuk 15 kecamatan di Kabupaten Wonosobo dengan potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi. Oleh karenanya, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga selalu waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, tanah longsor maupun angin kencang.
"Kemudian bagi masyarakat yang berada di sekitar tebing perlu meningkatkan kewaspadaan khususnya apabila terjadi hujan lebat yang berdurasi lama. Warga dapat segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat aman," ucapnya.