Senin 01 May 2023 07:45 WIB

Masih Ingat Pria yang Publikasikan Video Awal Covid-19? Dia akan Dibebaskan

Fang Bin memposting rincian kondisi pandemi pada awal 2020 di internet dan medsos

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Fang Bin dan anggota masyarakat lainnya yang dijuluki jurnalis warga memposting rincian kondisi pandemi pada awal 2020 di internet dan media sosial.
Foto: AP/AP
Fang Bin dan anggota masyarakat lainnya yang dijuluki jurnalis warga memposting rincian kondisi pandemi pada awal 2020 di internet dan media sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Otoritas Cina bersiap untuk membebaskan seorang pria yang hilang tiga tahun lalu pada Ahad (30/4/2023). Dia mempublikasikan video rumah sakit dan jenazah yang penuh sesak selama wabah Covid-19 di negara tersebut.

Fang Bin dan anggota masyarakat lainnya yang dijuluki jurnalis warga memposting rincian kondisi pandemi pada awal 2020 di internet dan media sosial. Informasi tersebut mempermalukan pejabat Cina yang menghadapi kritik karena gagal mengendalikan wabah tersebut.

Menurut dua orang yang tidak mau disebutkan namanya karena takut akan pembalasan pemerintah, Fang dijadwalkan akan dibebaskan pada Ahad. Salah satu dari mereka mengatakan, Fang dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena memicu pertengkaran dan memprovokasi masalah.

Dakwaan ini merupakan tuduhan samar yang biasanya digunakan terhadap pembangkang politik. Associated Press tidak dapat mengonfirmasi pembebasannya secara independen dan tidak dapat mengonfirmasi detailnya dengan pihak berwenang.

Video terakhir penjual pakaian tradisional Cina itu yang diposting di Twitter adalah selembar kertas bertuliskan, “Semua warga menentang, menyerahkan kembali kekuasaan kepada rakyat". Penangkapan Fang adalah bagian dari tindakan keras Beijing terhadap kritik penanganan awal pandemi di negara itu.

Saat wabah mulai menyebar tidak terkendali, Partai Komunis yang berkuasa berusaha untuk mengatur narasi yang beredar. Pada awal  2020, wabah Covid-19 awal menghancurkan kota Wuhan, rumah bagi 11 juta penduduk di provinsi Hubei, Cina tengah.

Penguncian 76 hari diberlakukan, jalan-jalannya sepi selama berbulan-bulan, kecuali ambulans dan petugas keamanan. Pada saat itu, sejumlah kecil jurnalis warga mencoba untuk menceritakan kisahnya dan orang lain dengan ponsel pintar dan akun media sosial.

Mereka menentang monopoli informasi yang diawasi ketat oleh Partai Komunis. Meskipun pergerakan mereka kecil, skalanya belum pernah terjadi sebelumnya dalam wabah penyakit atau bencana besar sebelumnya di Cina.

Tapi informasi yang disampaikan itu segera membuat mereka dalam masalah. Fang dan jurnalis warga lainnya, Chen Qiushi, menghilang pada Februari 2020.

Chen pada September 2021 muncul kembali dalam video langsung temannya di YouTube. Dia mengatakan, telah menderita depresi tetapi tidak memberikan rincian tentang menghilangnya secara tiba-tiba dari komunitasnya.

Jurnalis warga lainnya yang juga telah melaporkan tahap awal wabah Zhang Zhan dijatuhi hukuman empat tahun penjara. Hukuman ini diberikan atas tuduhan berkelahi dan memprovokasi masalah pada Desember 2020.

Sekitar delapan bulan kemudian, pengacara Zhang mengatakan, kliennya telah jatuh sakit. Kesehatan Zhang telah menurun karena melakukan mogok makan jangka panjang.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement