REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal (Dirjen) Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri, Andy Rachmianto mengatakan, total ada 930 Warga Negara Indonesia (WNI) telah dievakuasi dari Port Sudan ke Jeddah, Arab Saudi. Dari jumlah ini, sebanyak 107 WNI masih berada di Jeddah dan menunggu kepulangan ke Indonesia.
"Kita masih ada lagi kurang lebih 107 (WNI) dari total 930 yang sudah kita keluarkan, total sekarang masih ada lagi di Jeddah 107 orang," kata Andy kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (1/5/2023).
Andy menyebut, rencananya 107 WNI itu bakal dipulangkan ke Indonesia. Mereka akan diterbangkan menggunakan pesawat komersial.
"Insyaallah rencananya akan kita pulangkan besok menggunakan pesawat Garuda Indonesia sehingga total Insya Allah besok 930 (WNI) bisa kita pulangkan semua," ujar dia.
Selain itu, Andy mengungkapkan, masih ada sekitar enam hingga tujuh WNI yang berada di Sudan. Mereka belum dievakuasi lantaran belum terdaftar.
"Informasi ada beberapa warga negara kita yang masih belum terdaftar pada waktu kita memulai proses evakuasi. Jumlahnya tidak banyak. Catatan kemarin sekitar 6 atau 7 orang. Nanti bisa dikonfirmasi. Jadi, memang masih ada beberapa WNI yang pada waktu kita memulai registrasi belum sempat terdaftar, teregistrasi," ungkap Andy.
Meski demikian, sambung dia, pihaknya melalui KBRI Khartoum telah menerima data-data WNI yang belum dievakuasi. Saat ini, pemerintah sedang berupaya mengeluarkan beberapa WNI itu dari Sudan.
"Dubes kita di Khartoum sedang menyiapkan upaya agar mereka bisa segera kita keluarkan dari Sudan secepatnya," jelas dia.
Di samping itu, Andy menyampaikan, selain melalui Port Sudan, proses evakuasi juga dilakukan lewat perbatasan antara Sudan dengan Mesir. Upaya ini nantinya akan melibatkan KBRI di Kairo, Mesir.
"Nanti kedutaan besar kita di Kairo yang akan melakukan upaya pemulangan dari Kairo menuju Jakarta pada kesempatan pertama," tutur dia.