REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (2/5/2023) malam mengumumkan bahwa penghargaan utama untuk kebebasan pers telah diberikan kepada tiga jurnalis perempuan Iran yang dipenjara "atas komitmen mereka terhadap kebenaran dan akuntabilitas."
Pemenangnya adalah Niloufar Hamedi yang memberitakan bahwa Mahsa Amini, 22 tahun, meninggal dunia pada September lalu ketika ditahan oleh polisi moralitas karena mengenakan jilbab terlalu longgar, dan Elaheh Mohammadi yang menulis tentang pemakamannya.
Kematian Amini memicu protes selama berbulan-bulan di puluhan kota di Iran. Demonstrasi ini merupakan salah satu tantangan paling serius bagi Republik Islam sejak protes Gerakan Hijau tahun 2009 yang menarik jutaan orang turun ke jalan.
Pemenang ketiga adalah Narges Mohammadi, yang telah bekerja selama bertahun-tahun sebagai jurnalis dan merupakan salah satu aktivis paling terkemuka di Iran.