Rabu 03 May 2023 20:48 WIB

Hasil Riset: Persentase Penalti Menjadi Gol Lebih Besar Jika Dilakukan dengan Cara Ini

Ada beberapa kebiasaan yang membuat persentase tendangan penalti naik drastis.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain Bologna  Riccardo Orsolini mencetak gol 1-0 dari titik penalti pada pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Bologna FC dan Juventus FC, di Bologna, Italia, Senin (1/5/2023) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/ELISABETTA BARACCHI
Pemain Bologna Riccardo Orsolini mencetak gol 1-0 dari titik penalti pada pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Bologna FC dan Juventus FC, di Bologna, Italia, Senin (1/5/2023) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tendangan penalti acap kali menjadi penentu hasil sebuah pertandingan. Tendangan penalti menjadi batas antara kemenangan dan kekalahan, antara pemenang dan pecundang, dan antara kebahagian atas raihan gelar juara dan tangisan lantaran kegagalan mengangkat trofi.

Penerapan tendangan penalti rasanya sudah setua aturan permainan sepak bola itu sendiri. Selain sebagai sanksi terhadap tim yang melakukan pelanggaran, tendangan penalti dianggap menjadi cara terbaik untuk menentukan tim pemenang saat kedua tim tidak bisa mengalahkan lawannya dalam 120 menit pertandingan.

Baca Juga

Dengan berbagai evolusi dalam peraturan pertandingan sepak bola, adu tendangan penalti masih dianggap sebagai langkah yang paling adil dalam menentukan pemenang. Seorang pemain yang dipilih sebagai eksekutor berhadapan satu lawan satu dengan kiper lawan dalam jarak 11 meter.

Tidak hanya soal teknik tendangan ataupun cara membaca arah tendangan lawan, tendangan penalti juga menuntut kekuatan mental, baik untuk sang penendang maupun penjaga gawang. Bahkan, bisa dibilang kekuatan mental menjadi salah satu faktor dominan dalam menentukan kesuksesan ataupun kegagalan sebuah eksekusi tendangan penalti.

Berbagai kajian dan penelitian pun telah dilakukan terkait tendangan penalti, termasuk soal probabilitas atau kemungkinan keberhasilan dalam tendangan penalti. Berikut probabilitas keberhasilan dari sebuah tendangan penalti berdasarkan unggahan Footy Focus di platform video, YouTube:

Rata-rata keberhasilan seorang pemain dalam mengeksekusi penalti mencapai 70 persen. Namun, dalam babak adu penalti, perssentase ini turun hingga mencapai 60 persen buat penendang pertama. Bahkan, untuk pemain yang memiliki kekhawatiran gagal mencetak gol di kesempatan pertama adu penalti itu, kemungkinan ini turun hingga menjadi 50 persen.

Probabilitas keberhasilan eksekusi penalti meningkat hingga 90 persen apabila tendangan penalti itu berpeluang untuk bisa membawa sebuah tim meraih kemenangan. Momen mengeksekusi tendangan penalti juga dinilai cukup krusial. Probabilitas keberhasilan eksekusi penalti meningkat 80 persen apabila sang eksekutor memberikan jeda sedikit waktu setelah wasit meniup peluit.

Angka probabilitas itu turun menjadi 57 persen apabila pemain langsung melakukan eksekusi penalti begitu wasit meniup peluit. Apabila hasil imbang, 1-1, dan salah satu tim mendapatkan hadian penalti dan berhasil mengeksekusinya, maka persentase kemenangan mencapai 85 persen.

Penempatan bola oleh penendang penalti juga berpengaruh terhadap probabilitas keberhasilan tendangan penalti. Mengarahkan bola ke bagian tengah atas gawang memiliki tingkat kemungkinan berhasil hingga mencapai 97 persen. Sementara di poojok kanan atas dan kiri memiliki tingkat keberhasilan masing-masing 95 persen dan 92 persen.

Probabilitas keberhasilan terendah apabila tendangan penalti diarahkan ke pojok kiri bawah dan tengah bawah gawang, yang mencapai 79 persen. Sementara mengarahkan bola ke pojok kanan bawah memiliki kemungkinan keberhasilan hingga mencapai 80 persen.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement