REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam sebuah riwayat disebutkan tentang doa malaikat untuk kalangan manusia. Ada doa yang dipanjatkan malaikat untuk mereka yang ada di jalan kebaikan, dan ada doa yang diperuntukkan bagi mereka yang di jalan yang buruk.
عن أبي هريرة رضي الله عنه مرفوعاً: «ما مِنْ يومٍ يُصْبِحُ العِبادُ فيهِ إلا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ، فيقولُ أَحَدُهُمَا: اللهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، ويقولُ الآخَرُ: اللهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Setiap pagi ada dua malaikat yang turun mendampingi seorang hamba. (Malaikat) yang satu berdoa, 'Wahai Allah, berikanlah ganti bagi dermawan yang menyedekahkan hartanya'.
Sedangkan malaikat yang satunya lagi berdoa, 'Ya Allah, musnahkanlah harta si bakhil (orang yang pelit menyedekahkan hartanya)." (HR Muslim)
Dalam riwayat lain, yang juga diriwayatkan dari Abu Hurairah, dijelaskan bahwa setiap anggota tubuh manusia memiliki kesempatan untuk bersedekah.
Bahkan sedekah itu dapat mendamaikan dua orang yang berselisih. Nabi Muhammad SAW bersabda:
كل سُلامى من الناس صدقة , كل يوم تطلع فيه الشمس تعدل بين اثنين صدقة , وتعين الرجل في دابته فتحمله عليها أ, ترفع عليها متاعه صدقة , والكلمة الطيبة صدقة , وبكل خطوة تمشيها إلى الصلاة صدقة , وتميط الأذى عن الطريق صدقة
"Setiap anggota tubuh manusia punya kesempatan untuk bersedekah setiap harinya. Seperti mendamaikan dua orang yang berselisih, yakni sedekah. Menolong orang naik kendaraan, atau menolong mengangkatkan barangnya ke atas kendaraan, itu juga sedekah. Ucapan atau tutur kata yang baik, juga sedekah.
Setiap langkah yang kamu jejakkan untuk pergi sholat, itu juga sedekah. Dan menyingkirkan sesuatu yang membahayakan di jalanan umum itu juga adalah sedekah." (HR Muslim)
Sedekah tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang memiliki kelebihan harta. Sedekah adalah amal shaleh yang dapat dikerjakan oleh setiap Muslim, apapun pekerjaannya.
Abu Mas'ud meriwayatkan bagaimana sejumlah pekerja kasar atau kuli bersedekah. "Kami diperintahkan Rasulullah SAW agar bersedekah, dan kami hanya sebagai pekerja kasar (kuli)," kata Abu Mas'ud dalam riwayat tersebut, yang terhimpun dalam kitab Shahih Muslim.
Masih dalam riwayat itu, diterangkan bahwa Abu 'Uqail kemudian bersedekah setengah gantang, dan yang lain pun mengikutinya, dengan menyedekahkan apa saja namun lebih banyak (lebih banyak dari setengah gantang).
Baca juga: Shaf Sholat Campur Pria Wanita di Al Zaytun, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Hukumnya
Orang-orang munafik melihat sedekah yang diberikan oleh para sahabat yang bekerja sebagai kuli itu, lalu berkata, "Sungguh Allah itu Maha Kaya. Dia tidak membutuhkan sedekah ini dan itu. Mereka melakukan ini semua hanya karena riya." Hal ini karena ucapan orang-orang munafik tersebut, turunlah ayat:
الَّذِينَ يَلْمِزُونَ الْمُطَّوِّعِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لَا يَجِدُونَ إِلَّا جُهْددَهُمْ فَيَسْخَرُونَ مِنْهُمْ ۙ سَخِرَ اللَّهُ مِنْهُمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِييمٌ
"(Orang munafik) yaitu mereka yang mencela orang-orang beriman yang memberikan sedekah dengan sukarela dan yang (mencela) orang-orang yang hanya memperoleh (untuk disedekahkan) sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka, dan mereka akan mendapat azab yang pedih." (QS At Taubah ayat 79)