Sabtu 06 May 2023 05:21 WIB

Menlu Rusia: Insiden Serangan Drone ke Kremlin adalah Tindakan Bermusuhan

Rusia menuduh Ukraina menembakkan pesawat tak berawak ke Kremlin.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
 Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pada Jumat (5/5/2023), bahwa insiden pesawat tak berawak pada hari Rabu di Kremlin adalah tindakan bermusuhan dan Rusia akan meresponsnya dengan tindakan nyata.
Foto: EPA-EFE/YURI KOCHETKOV
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pada Jumat (5/5/2023), bahwa insiden pesawat tak berawak pada hari Rabu di Kremlin adalah tindakan bermusuhan dan Rusia akan meresponsnya dengan tindakan nyata.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada Jumat (5/5/2023), bahwa insiden pesawat tak berawak pada hari Rabu di Kremlin adalah tindakan bermusuhan dan Rusia akan meresponsnya dengan tindakan nyata.

Rusia menuduh Ukraina menembakkan pesawat tak berawak ke Kremlin dalam upaya untuk membunuh Presiden Vladimir Putin, dan mengatakan bahwa Amerika Serikat berada di balik serangan tersebut. Ukraina membantahnya, dan Gedung Putih telah menepis kebohongan Rusia.

Baca Juga

"Itu jelas merupakan tindakan bermusuhan, jelas bahwa teroris Kiev tidak mungkin melakukannya tanpa sepengetahuan tuannya," kata Lavrov dalam sebuah konferensi pers di India.

"Kami tidak akan menanggapi dengan berbicara tentang 'lcasus belli atau tidak, kami akan menanggapi dengan tindakan nyata," katanya.

Casus belli adalah istilah Latin untuk sebuah tindakan yang memberikan pembenaran untuk perang. Perang Rusia di Ukraina kini telah memasuki bulan ke-15, meskipun Moskow terus menggambarkannya sebagai 'operasi militer khusus'.

Gedung Putih pada hari Rabu membantah keterlibatannya dalam dugaan serangan pesawat tak berawak terhadap Kremlin, setelah juru bicara Rusia Dmitry Peskov menuduh Washington memandu Ukraina untuk melancarkan serangan tersebut.

Insiden di Kremlin terjadi di tengah-tengah beberapa ledakan baru-baru ini dan penggelinciran di wilayah Rusia dan Ukraina yang diduduki.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Rabu menolak klaim Moskow bahwa Kiev telah mencoba menyerang Kremlin dan mengatakan negaranya akan segera memulai serangan balasan di tanahnya sendiri terhadap pasukan Rusia.

Berbicara dalam sebuah konferensi pers di Finlandia, anggota terbaru NATO, Zelensky mengatakan bahwa perhatiannya adalah untuk mempertahankan kota-kota dan desa-desa di Ukraina dari invasi Rusia yang dilancarkan hampir 15 bulan yang lalu.

"Kami tidak menyerang Putin, atau Moskow, kami bertempur di wilayah kami," kata Zelensky.

Ketika ditanya mengapa Rusia memiliki kepentingan untuk menuduh Ukraina mencoba membunuh Putin, Zelensky mengatakan, "Ini sangat sederhana. Rusia tidak memiliki kemenangan. Dia (Putin) tidak bisa lagi memotivasi masyarakatnya, dan dia tidak bisa lagi mengirim pasukannya untuk mati... sekarang dia harus memotivasi rakyatnya untuk maju." 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement