Sabtu 06 May 2023 05:59 WIB

Kisah Mualaf Albert Masuk Islam yang Disusul Sang Ibunda dan Adik Tercinta, Ini Alasannya

Mualaf Albert tersentuh dengan ajaran akhirat dalam Islam

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Nashih Nashrullah
Mualaf Albert. Mualaf Albert tersentuh dengan ajaran akhirat dalam Islam
Foto: Harian Republika
Mualaf Albert. Mualaf Albert tersentuh dengan ajaran akhirat dalam Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Albert Ray Myers pada awalnya tidak memedulikan perenungan kehidupan setelah kematian. Lelaki yang kini berusia 31 tahun itu tumbuh dalam lingkungan yang cukup jauh dari nilai-nilai tauhid. Sejak berusia tiga tahun, dirinya menetap di Hawaii, Amerika Serikat (AS).

Keadaan masyarakat setempat terkesan jauh dari nuansa Islam yang kental. Suasananya tidak seperti di negara-negara mayoritas Muslim dengan azan yang berkumandang rutin setiap hari, masjid yang banyak serta mudah ditemukan, dan lain-lain. Bahkan, tidak ada aturan atau norma sosial yang melarang seseorang untuk tidak beragama di Amerika Serikat. Menjadi ateis pun sahsah saja di sana.

Baca Juga

Albert melalui periode anak-anak dan remaja di Hawaii. Ayahnya merupakan warga setempat. Adapun ibundanya merupakan keturunan Tionghoa yang berasal dari Indonesia. Secara umum, ia sangat menikmati masa-masa bertempat tinggal di pulau lepas Samudra Pasifik itu.

Saat berusia kira-kira 20 tahun, Albert mulai tertarik pada gagasan tentang agnostisisme. Bahkan, ia dengan sadar mengikuti paham tersebut. Bagaimanapun, rutinitas ke tempat ibadah setiap akhir pekan atau perayaan 25 Desember tetap dilakukannya.