Sabtu 06 May 2023 10:10 WIB

Sakit Tak Kunjung Sembuh Jangan Putus Asa, Ini 10 Nasihat Imam Nawawi

Allah SWT memberikan cobaan dalam sakit yang diderita seseorang

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi sakit. Allah SWT memberikan cobaan dalam sakit yang diderita seseorang
Foto: ASPRILLA DWI ADHA/ANTARA FOTO
Ilustrasi sakit. Allah SWT memberikan cobaan dalam sakit yang diderita seseorang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Meski Allah SWT yang menentukan ajal, namun saat seseorang menderita penyakit dan tak kunjung sembuh hendaknya tidak berputus asa. 

Meski harapan itu kecil, Rasulullah SAW pun tetap menganjurkan untuk terus berusaha mencari kesembuhan dan bertawakal.

Baca Juga

Mengutip Kitab Induk Doa dan Dzikir Al-Adzkar, Imam An Nawawi, berikut sunnah-sunnah yang dapat dilakukan bagi orang yang berputus asa:

Pertama, disunnahkan memperbanyak membaca Alquran dan dzikir. Tidak diperbolehkan menggerutu dan berkelakuan buruk, memaki, bertengkar, dan berdebat pada permasalahan selain masalah agama. 

Kedua, juga disunnahkan selalu bersyukur kepada Allah dengan hati dan lisannya, serta selalu ingat akan keadaannya, adalah akhir masanya di dunia, sehingga dia berusaha agar menutup hayatnya dengan kebaikan. Ketiga, dianjurkan agar bersegera melakukan kewajiban kepada sesama manusia yang mempunyai hak. Yaitu memenuhi hak orang lain dan memohon ridha-Nya kepada keluarganya. 

Seperti kepada istri, kedua orang tua, anak-anak, pembantu, tetangga, teman-teman, dan semua orang yang pernah memiliki hubungan muamalah, pertemanan dan keterkaitan sesuatu yang lain.

Keempat, dianjurkan pula, mewasiatkan perwalian bagi anak-anaknya, apabila mereka belum memiliki wali, begitu juga mewasiatkan apa yang belum sempat dilaksanakan. Seperti membayar utang dan lain sebagainya.

Kelima, begitu juga harus berbaik sangka kepada Allah SWT, bahwa Dia selalu menyayanginya, dan selalu mengingatkan bahwa dirinya hanyalah makhluk Allah SWT yang rendah, serta bahwa Allah SWT tidak butuh mengazabnya atau pada ketaatannya. Dirinya hanyalah hamba-Nya. Dan tidak minta maaf, meminta kebaikan, kelapangan, karunia selain dari-Nya.

Keenam, disunnahkan membaca ayat-ayat Alquran yang berisi tentang harapan, dibaca dengan suara pelan. Atau dibacakan orang lain, kemudian dia mendengarkan.

Demikian juga dianjurkan membaca hadits-hadits yang berisi tentang harapan dan kisah-kisaht orang saleh sebelum meninggalnya.

Baca juga: 22 Temuan Penyimpangan Doktrin NII di Pesantren Al Zaytun Menurut FUUI

Ketujuh, begitu juga dianjurkan menambah kebaikan, menjaga sholat, menjauhi najis, dan lainnya yang termasuk dalam kebiasaan-kebiasaan yang baik bagi agama, serta bersabar dalam kesulitan dalam menjalankannya dan tidak pernah menyepelekan hal-hal tersebut. Karena sejelek-jelek keburukan, pada saat terakhir dalam hidupnya di dunia adalah ladang akhir.

Demikian itu menggampangkan hal-hal yang baik dan sunnah. Dianjurkan dengan sangat, supaya tidak tertipu oleh orang lain dari masalah-masalah tersebut, karena hal itu juga merupakan sebuah ujian. 

Siapa pun yang berusaha menipunya adalah teman yang bodoh dan musuh yang tidak nampak, maka akan tertipu olehnya. Hendaknya berusaha dengan sekuat tenaga, agar akhir usianya dihiasi dengan keadaan yang paling sempurna.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement