Ahad 07 May 2023 17:56 WIB

Haul Habib Sholeh Tanggul Dipenuhi Doa: Semoga Berkumpul dengan Para Wali 

Haul Habib Tanggul Jember dihadiri habaib dan para kiai

Rep: Imas Damayanti / Red: Nashih Nashrullah
Suasana Haul Habib Tanggul Jember. Haul Habib Tanggul Jember dihadiri habaib dan para kiai pada Sabtu (6/5/2023) di asjid Riyadus Sholihin, Tanggul, Jember, Jawa Timur.
Foto: Dok Istimewa
Suasana Haul Habib Tanggul Jember. Haul Habib Tanggul Jember dihadiri habaib dan para kiai pada Sabtu (6/5/2023) di asjid Riyadus Sholihin, Tanggul, Jember, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Maulid Haul Tanggul ke-47 Al Habib Sholeh bin Muchsin Al Hamid digelar di Masjid Riyadus Sholihin, Tanggul, Jember, Jawa Timur, Sabtu (6/5/2023). 

Dalam haul ini sejumlah alim ulama beserta orang-orang sholeh berkumpul menghaturkan doa dan puji-pujian.

Baca Juga

Acara dimulai dengan pembacaan maulid dengan iringan hadrah. Mengingat setiap hati orang beriman memerlukan siraman rohani agar semakin mantap beribadah kepada Allah SWT, maka sejumlah ulama memberikan tausyiah dalam kesempatan tersebut.

Habib Husein Assegaf menjadi salah satu ulama yang memberikan tausyiah. Beliau menjelaskan mengapa maulid dan juga haul menjadi hal yang penting untuk dilakukan bagi orang-orang Islam.

Berdasarkan Alquran, beliau mengutip, sesungguhnya para wali dan kekasih-kekasih Allah SWT mereka tidak merasa menyesal dalam kehidupan dunia dan akhiratnya, sebab mereka senantiasa bertakwa di hadapan Allah SWT. Mereka tidak mencari dunia.

"Lantas keuntungannya apa untuk kita? Nanti para wali Allah SWT diberi surga dengan tingkatan yang atas, mudah-mudahan kita masuk surga meski tingkatannya tidak sama. Lalu mereka bertanya kepada Allah SWT, 'Mana umatku? Mana muhibbinku?' Allah menjawab, 'Mereka di surga paling bawah', para wali kemudian berkata lagi, 'Tidak ya Allah SWT, kumpulkan mereka denganku,'. Akhirnya Allah SWT mengumpulkan mereka dengan orang-orang yang mencintai mereka," ujarnya.

Baca juga: 22 Temuan Penyimpangan Doktrin NII di Pesantren Al Zaytun Menurut FUUI

Kemudian tausyiah selanjutnya disampaikan Habib Musthofa Alaydrus. Beliau menyampaikan bahwa ketika Syekh Abu Bakar bin Salim diberi Allah  SWT keturunan, beliau meminta dengan salah satu dari dua hal. Pertama salamatussudur atau hati yang selamat yang baik, dan kedua keturunan-keturunan beliau diberi ilmu.

"Tapi tengok apa yang diminta beliau, bukan ilmu, tapi salamatusshudur (keselamatan hati). Lihatlah di zaman sekarang, berapa banyak hati kita sakit, rohani kita rusak, dan kita tidak pernah memikirkan itu," ujarnya.   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement