REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Maulid Haul Tanggul ke-47 Al Habib Sholeh bin Muchsin Al Hamid digelar di Masjid Riyadus Sholihin, Tanggul, Jember, Jawa Timur, Sabtu (6/5/2023).
Dalam haul ini sejumlah alim ulama beserta orang-orang sholeh berkumpul menghaturkan doa dan puji-pujian.
Acara dimulai dengan pembacaan maulid dengan iringan hadrah. Mengingat setiap hati orang beriman memerlukan siraman rohani agar semakin mantap beribadah kepada Allah SWT, maka sejumlah ulama memberikan tausyiah dalam kesempatan tersebut.
Habib Husein Assegaf menjadi salah satu ulama yang memberikan tausyiah. Beliau menjelaskan mengapa maulid dan juga haul menjadi hal yang penting untuk dilakukan bagi orang-orang Islam.
Berdasarkan Alquran, beliau mengutip, sesungguhnya para wali dan kekasih-kekasih Allah SWT mereka tidak merasa menyesal dalam kehidupan dunia dan akhiratnya, sebab mereka senantiasa bertakwa di hadapan Allah SWT. Mereka tidak mencari dunia.
"Lantas keuntungannya apa untuk kita? Nanti para wali Allah SWT diberi surga dengan tingkatan yang atas, mudah-mudahan kita masuk surga meski tingkatannya tidak sama. Lalu mereka bertanya kepada Allah SWT, 'Mana umatku? Mana muhibbinku?' Allah menjawab, 'Mereka di surga paling bawah', para wali kemudian berkata lagi, 'Tidak ya Allah SWT, kumpulkan mereka denganku,'. Akhirnya Allah SWT mengumpulkan mereka dengan orang-orang yang mencintai mereka," ujarnya.
Baca juga: 22 Temuan Penyimpangan Doktrin NII di Pesantren Al Zaytun Menurut FUUI
Kemudian tausyiah selanjutnya disampaikan Habib Musthofa Alaydrus. Beliau menyampaikan bahwa ketika Syekh Abu Bakar bin Salim diberi Allah SWT keturunan, beliau meminta dengan salah satu dari dua hal. Pertama salamatussudur atau hati yang selamat yang baik, dan kedua keturunan-keturunan beliau diberi ilmu.
"Tapi tengok apa yang diminta beliau, bukan ilmu, tapi salamatusshudur (keselamatan hati). Lihatlah di zaman sekarang, berapa banyak hati kita sakit, rohani kita rusak, dan kita tidak pernah memikirkan itu," ujarnya.