REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyebut pasar domestik sangat penting dan digitalisasi menjadi salah satu penyangga, tulang punggung, serta akselerator pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar enam persen, sekaligus agar tak terjebak dalam pendapatan kelas menengah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari digitalisasi, pemerintah mendorong sekaligus memperluas jaringan infrastruktur, mulai menerapkan 5G, dan mendorong low orbit satellite di sejumlah daerah sehingga investasi lebih rendah, tapi konektivitas tidak terputus.
“Jadi ke depan, konektivitas apapun itu akan hubungkan people to people dan terima kasih kepada salah satu local currency yang menggunakan digitalisasi, diharapkan memfasilitasi ekonomi pembayaran people to people yang akan dimudahkan dan mengurangi mata uang broker atau dolar AS. Jadi, kita langsung tanpa broker, karena buying and selling selalu ada margin ataupun fee,” ujarnya saat webinar Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia 2023, Senin (8/5/2023).
Airlangga pun mengingatkan bahwa 10 — 13 tahun ke depan menjadi momentum sangat penting bagi Indonesia karena bonus demografi hanya sampai 2038.