Selasa 09 May 2023 17:30 WIB

Kembali Dekati PKS, Sandi Diduga Ditolak Jadi Pendamping Ganjar di Pilpres 2024

PPP dinilai kehilangan daya tawar di hadapan PDIP yang mengusung Ganjar.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus raharjo
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Sandiaga Uno dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menjadi pembicara dalam rapat Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) se-Jawa Tengah, di Hotel Gumaya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (27/4/2023).
Foto: Dok.Humas Prov. Jateng
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Sandiaga Uno dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menjadi pembicara dalam rapat Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) se-Jawa Tengah, di Hotel Gumaya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (27/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Paramadina, A Khoirul Umam menyebut pujian Sandiaga Uno untuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengindikasikan adanya jalan buntu untuk menjadi calon wakil presiden dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sempat mengaku ingin berjuang lagi bersama PKS.

Padahal, Sandiaga yang baru menyatakan keluar dari Gerindra disebut-sebut bakal berlabuh di PPP. Partai berlambang Ka'bah itu sendiri sudah menyatakan dukungan kepada bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo. Khoirul Umam menilai ada jalan buntu terkait tiket cawapres dari PPP.

Baca Juga

"Kalau sudah ada pernyataan seperti itu patut diduga ada situasi yang tidak bisa dia kendalikan, besar kemungkinan porposal cawapres yang diajukan PPP kepada PDIP ditolak," kata Umam kepada Republika.co.id, Selasa (9/5/2023).

Umam sendiri mendengar kabar yang menyebutkan otoritas penentuan sebagai cawapres Ganjar Pranowo tetap di tangan Megawati Soekarnoputri. Artinya, bukan merupakan hak veto secara politik dari PPP untuk mengajukannya.