REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Gambar-gambar baru yang luar biasa dari Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkapkan tata surya dengan lebih detail daripada sebelumnya. Di gambar-gambar tersebut terdapat Fomalhaut dan ‘Awan Debu Besar’ atau ‘Great Dust Cloud’.
Dilansir dari Daily Mail, Rabu (10/5/2023), Fomalhaut adalah bintang yang berjarak sekitar 25 tahun cahaya dari Bumi dengan sabuk debu yang mencolok di sekitarnya yang membentang sejauh 14 miliar mil atau 22.530.816.000 km.
Para ilmuwan telah mengungkapkan bahwa dua sabuk terdalam juga mengelilingi bintang, serta ‘Awan Debu Besar’. Ini berkat data baru dari Webb.
Para peneliti sebelumnya mengira mereka menemukan sebuah planet di sekitar Fomalhaut, meski pun kemudian dianggap sebagai sisa-sisa tabrakan kosmik. Namun, deteksi sabuk baru di sekitar Fomalhaut ini bisa menjadi indikasi terkuat bahwa ia memang memiliki planet—mungkin dengan kehidupan asing.
Bintang berusia 440 juta tahun ini memiliki massa sekitar 1,92 kali Matahari kita dan terletak di konstelasi Piscis Austrinus, berjarak sekitar 25 tahun cahaya. Ada tiga sabuk di sekitar Fomalhaut, yakni dua sabuk bagian dalam yang sebelumnya tidak diketahui dan satu sabuk bagian luar, yang sebelumnya diketahui.
Yang terluar memanjang hingga 23 miliar kilometer dari bintang. Ini sekitar 150 kali jarak Bumi dari matahari kita. Tiga sabuk Fomalhaut bersama-sama semuanya membentuk ‘cakram puing’ yang menonjol. Cakram puing ini adalah sekelompok debu kosmik, kerikil, dan sisa-sisa lainnya dari tabrakan batuan di masa lalu.
Sementara itu, Awan Debu Besar mungkin menjadi bukti tabrakan yang terjadi di cincin luar antara dua ‘protoplanet’. Protoplanet merupakan kumpulan besar materi di orbit yang diperkirakan berkembang menjadi planet.
Bagaimanapun Fomalhaut dan sistem Bumi sendiri memiliki kesamaan yang mencolok, menurut para ahli. “Saya akan menggambarkan Fomalhaut sebagai pola dasar piringan puing yang ditemukan di tempat lain di galaksi kita, karena memiliki komponen yang mirip dengan kita miliki di sistem planet kita sendiri,” kata Andras Gaspar di University Arizona, Amerika Serikat.
“Dengan melihat pola pada cincin-cincin ini, kita benar-benar dapat mulai membuat sketsa kecil seperti apa sistem planet seharusnya- jika kita benar-benar dapat mengambil gambar yang cukup dalam untuk melihat planet-planet yang dicurigai.”
Selain itu, Gaspar menuturkan Webb memang memiliki kemampuan untuk mengungkap planet di sekitar Fomalhaut berkat salah satu instrumennya, NIRCam. NIRCam menangkap cahaya dari tepi yang terlihat melalui rentang inframerah dekat dari spektrum elektromagnetik. “Kami juga memiliki data NIRCAM ... yang akan segera diterbitkan. Hanya itu yang akan saya katakan,” katanya kepada MailOnline.