Rabu 10 May 2023 22:25 WIB

Jokowi: Didominasi Pemuda, ASEAN Pantas Jadi Epicentrum Of Growth

Jokowi menjelaskan, kolaborasi pemerintah dan parlemen harus diperkuat

Penjabat Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Penjabat Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Dalam sesi pembukaan KTT ASEAN di Labuan Bajo, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa posisi ASEAN sebagai epicentrum of growth harus terus diperkuat, karena dengan persatuan, negara ASEAN akan mampu menjadi pemain sentral dalam membawa perdamaian dan pertumbuhan dunia.

Presiden RI dalam pertemuan bersama para ASEAN Head of State (HoS) pada sesi Interface with Representatives of ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) menggaungkan pentingnya kolaborasi.

Baca Juga

Kolaborasi pemerintah dan parlemen harus diperkuat. Tujuannya untuk menjaga dan memperkokoh stabilitas politik dan demokrasi. "Juga untuk menjamin ASEAN menjadi Epicentrum of Growth,” jelas Presiden Jokowi di Labuan Bajo pada Rabu (10/5/2023).

Kemudian, Presiden RI bersama para ASEAN Head of State (HoS) melaksanakan pertemuan sesi ASEAN Youth, dan menegaskan dominasi penduduk muda di ASEAN, sehingga ASEAN layak jadi epicentrum of growth.

“Sebanyak 34% komposisi penduduk ASEAN adalah pemuda, maka peran besar pemuda di kawasan ASEAN melalui ide-ide kreatif dan inovatif diharapkan mendukung kemajuan kawasan ASEAN sebagai kawasan yang stabil dan damai serta menjadi Epicentrum of Growth,” tegasnya.

Oleh sebab itu, lanjutnya, generasi muda ASEAN perlu merumuskan langkah-langkah terbaik untuk memaksimalkan potensi yang ada.

Sementara itu, dalam ASEAN Leaders’ Interface with Representatives of ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) di Komodo Ballroom Hotel Meruorah, Labuan Bajo (10/5), Presiden Jokowi menyampaikan bahwa ASEAN perlu mengapresiasi upaya negara-negara anggota ASEAN yang telah menghadapi pandemi Covid-19 terbantu dengan adanya kolaborasi, kerja sama dan sinergi antara pemerintah serta pengusaha.

“Ke depannya tantangan yang dihadapi ASEAN masih sangat berat karena adanya risiko geopolitik yang masih besar dan ketidakpastian sektor keuangan di AS maupun Eropa yang berimbas kepada negara-negara berkembang”, ungkap Presiden Jokowi.

Negara-negara ASEAN menurut Presiden Jokowi harus semakin memperkuat kolaborasi untuk menjaga ASEAN sebagai Epicentrum of Growth dan potensi ekonomi ASEAN sangat besar, yaitu ekonomi yang tumbuh di atas rata-rata dunia, bonus demografi, dan middle class yang diperkirakan akan terus meningkat sebesar 65% pada tahun 2030.

Sedangkan dalam ASEAN Leaders’ Interface with High-Level Task Force on ASEAN Community’s Post-2025 Vision (HLTF-ACV), Presiden Jokowi menekankan peran High-Level Task Force yang dinilai sangat krusial dalam mengidentifikasi tantangan dan peluang di masa mendatang dalam rangka memastikan kontribusi ASEAN bagi kemajuan kawasan dan dunia.

“Visi ASEAN 2045 ditekankan harus lebih adaptif dan visioner atau forward looking dan tidak boleh melakukan hal yang sama atau business as usual, sehingga harus berpikir out of the box dan transformatif,” tuturnya.

Para Pemimpin ASEAN juga mendukung adanya ASEAN Leaders’ Statement on the Development of the ASEAN Community’s Post-2025 Vision sebagai bagian dari proses pengembangan visi ASEAN Pasca-2025. Dengan adanya pengesahan tersebut, maka diharapkan proses penyusunan ASEAN Pasca-2025 akan diperkuat dan memastikan bahwa visi ASEAN Pasca-2025 sesuai dengan yang direncanakan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement