REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Sejumlah petani porang di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, beralih menanam tembakau guna menghindari kerugian akibat harga jual hasil panen umbi porang yang tidak menentu dan terus turun. Ketua Kelompok Tani Gotong Royong Ahmat Dilam di Desa Bodag, Kecamatan Kare, mengatakan sebelumnya ia dan puluhan petani di desanya menanami lahannya dengan jagung dan porang.
"Namun karena harga panen porang di pasaran fluktuatif dan cenderung merosot tajam, maka akhirnya kami memutuskan beralih ke tembakau," ujarnya di Madiun, Kamis (11/5/2023).
Menurut dia, selain harga porang yang merosot, keputusan beralih menanam tembakau juga dilandasi karena pangsa pasar komoditas tersebut yang sudah jelas setelah panen. Memasuki musim kemarau tahun 2023 ini, sebagai tahap awal pihaknya bersama anggota kelompo tani lainnya menanam tembakau di lahan terasering seluas 2 hektare.
"Sebelum menanam di lahan hektaran, kami mencoba menanam sendiri di lahan rumah sebanyak 100-200 batang untuk konsumsi pribadi. Setelah tahu cara dan alur pemasarannya, kami memutuskan banting setir karena ternyata prospeknya lebih menjanjikan," kata dia.
Saat panen nanti, anggota kelompok taninya sudah difasilitasi oleh pihak ketiga untuk menampung hasil panen. Hal yang terpenting, harga jual panennya juga tinggi.
Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Kare Agung Setyo Nugroho mengatakan pihaknya ingin mengubah pemikiran petani di wilayahnya agar lahan subur yang ada tidak hanya harus ditanami komoditas pangan ataupun hortikultura. "Lahan subur yang ada juga bisa ditanami komoditas perkebunan yang strategis, salah satunya tembakau," kata Agung.
Adapun harga jual panenan tembakau per kilogram bervariasi sesuai dengan kualitasnya atau 'grade'. Untuk kualitas paling bawah harga rajangan daun tembakau berkisar antara Rp15-18 ribu per kilogram. Kemudian kualitas standar berkisar Rp25-30 ribu per kilogram, sedangkan kualitas paling bagus mencapai Rp40-45 ribu per kilogram.
Sementara, harga umbi porang di Kabupaten Madiun saat ini anjlok menjadi kisaran Rp2 ribu hingga Rp3 ribu per kilogram. Beberapa tahun sebelumnya, harga umbi porang bisa mencapai Rp10-12 ribu per kilogram.