Jumat 12 May 2023 09:19 WIB

Penyuluh Agama Diminta Proaktif Ajak Jemaah Segera Lunasi Biaya Haji

Masa pelunasan Bipih Reguler tahun ini sedianya ditutup pada 5 Mei 2023.

Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Ahmad Zayadi, di Yogjakarta, Kamis (11/5/2023).
Foto: dok Kemenag
Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Ahmad Zayadi, di Yogjakarta, Kamis (11/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahap pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Reguler akan berakhir pada 12 Mei 2023. Masih ada jemaah yang belum melunasi biaya haji. Bahkan, ada juga jemaah lunas tunda 2020 dan 2021 yang belum melakukan konfirmasi pelunasan.

Kementerian Agama meminta penyuluh agama Islam untuk ikut proaktif mengajak jemaah haji untuk segera melunasi Bipih Reguler tahun 2023. Ajakan yang sama juga ditujukan kepada para penceramah, dan pimpinan majelis taklim.

“Demi memaksimalkan kuota haji Indonesia, kami mendorong para penyuluh agama Islam, penceramah, pimpinan majelis taklim, dan termasuk tokoh agama, agar ikut menyosialisasikan kepada jemaah untuk segera melunasi biaya haji,” kata Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Ahmad Zayadi, di Yogjakarta, Kamis (11/5/2023).

Masa pelunasan Bipih Reguler tahun ini sedianya ditutup pada 5 Mei 2023. Karena masih ada yang belum melunasi atau melakukan konfirmasi, maka masa pelunasan diperpanjang hingga 12 Mei 2023.

Zayadi menilai peran penyuluh dan tokoh agama sangat strategis. Sebab, mereka adalah para aktor yang berhadapan langsung dengan masyarakat, termasuk para jemaah haji.

“Peran dan dukungan penuh penyuluh agama Islam, penceramah, dan pimpinan majelis taklim sangat penting dalam memotivasi masyarakat untuk melunasi biaya haji dan memanfaatkan kuota yang tersedia,” ungka Zayadi.

“Mari manfaatkan kesempatan yang ada untuk bisa berangkat haji pada tahun ini. Sebab, ada jutaan jemaah yang saat ini antri dan menunggu giliran untuk bisa menunaikan ibadah haji,” tandasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement