REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan pelaksanaan program makan bergizi gratis di madrasah bisa memanfaatkan dapur lembaga pendidikan Islam tersebut, utamanya di madrasah yang berasrama.
"Kami mengusulkan untuk madrasah kami yang berasrama, pelaksanaannya diserahkan ke dapur asrama," ujar Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag Sidik Sisdiyanto di Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Sidik mengatakan rapat persiapan telah dilakukan bersama lintas kementerian dan lembaga, seperti Bappenas, Kemenkes, Kemendikdasmen, Kemenag, Badan Bergizi Nasional, dan Badan Pangan Nasional.
Skema pelaksanaan sepenuhnya di bawah kendali Badan Gizi Nasional. Kemenag saat ini tengah mendata madrasah berasrama dan reguler, apalagi mayoritas madrasah binaan Kementerian Agama adalah madrasah swasta.
Dari sekitar 87 ribu madrasah, 95 persen di antaranya adalah madrasah swasta. Madrasah Negeri jumlahnya hanya sekitar 4.000-an saja.
"Saat ini kami sedang menyiapkan data madrasah berasrama dan madrasah reguler. Jumlah peserta didik madrasah se-Indonesia yang akan menerima manfaat dari program makan bergizi gratis sebanyak 10.587.338 siswa," kata Sisdik.
Selain madrasah, pesantren-pesantren juga akan turut menyukseskan program makan bergizi ini. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Basnang Said mengatakan program ini strategis demi mencegah kekurangan gizi dan stunting di kalangan santri pesantren.
"Program makan gratis tersebut untuk mencegah santri kekurangan gizi dan mengalami stunting, meningkatkan kesehatan dan psikologinya, karena nutrisi yang baik sangat penting untuk mendukung proses belajar dan tumbuh kembang santri dalam memajukan bangsa dan negara," katanya.
Dalam beberapa waktu terakhir, Kemenag juga telah melakukan uji coba pelaksanaan makan bergizi ini di sejumlah madrasah.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menyatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan membelanjakan anggaran senilai Rp 800 miliar per hari. Menurut dia, pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadikan penguatan sumber daya manusia (SDM) sebagai salah satu fokus utama dengan investasi yang cukup besar pada program Makan Bergizi Gratis.
Program ini, yang jika diimplementasikan secara penuh, akan menjangkau hingga 82,9 juta penerima dan memakan anggaran sebesar Rp 400 triliun.
Program ini rencananya mulai dijalankan pada Januari 2025. Namun, sebelum itu, tepatnya pada November 2024, Badan Gizi Nasional akan kembali menggelar uji coba program Makan Bergizi Gratis dengan jangkauan daerah yang lebih luas.