Imigran menunggu untuk diproses oleh petugas Patroli Perbatasan AS setelah mereka menyeberang di AS secara ilegal, di Yuma, Arizona, AS, (11/5/2023). (FOTO : EPA-EFE/ETIENNE LAURENT)
Imigran menyeberangi Sungai Rio Grande untuk mencoba memasuki Amerika Serikat, di Matamoros, Meksiko, (11/5/2023). (FOTO : EPA-EFE/Abraham Pineda Jacome)
Seorang imigran Venezuela menangis dari bus yang akan membawanya ke Nikaragua untuk memasuki AS, di Paso Canoas, kota perbatasan antara Panama dan Kosta Rika, Panama, (11/5/2023). (FOTO : EFE/EPA Bienvenido Velasco)
Imigran menyeberangi Sungai Rio Grande untuk mencoba memasuki Amerika Serikat, di Matamoros, Meksiko, (11/5/2023). (FOTO : EPA-EFE/Abraham Pineda Jacome)
Seorang ayah imigran menggendong putranya saat menunggu diproses oleh petugas Patroli Perbatasan setelah melintasi perbatasan ilegal antara Amerika Serikat dan Meksiko, di Yuma, Arizona, AS, (11/5/2023). (FOTO : EPA-EFE/ETIENNE LAURENT)
Imigran menyeberangi Sungai Rio Grande untuk mencoba memasuki Amerika Serikat, di Matamoros, Meksiko, (11/5/2023). (FOTO : EPA-EFE/Abraham Pineda Jacome)
Siluet seorang imigran terlihat dari jendela bus yang akan membawa mereka ke pusat pemrosesan setelah mereka menyeberang di AS secara ilegal, di Yuma, Arizona, AS, (11/5/2023). (FOTO : EPA-EFE/ETIENNE LAURENT)
Imigran naik bus yang akan membawa mereka ke pusat pemrosesan setelah menyeberang dari Meksiko ke Amerika Serikat, di Yuma, Arizona, AS, (11/5/2023). (FOTO : EPA-EFE/ETIENNE LAURENT)
Pasukan keamanan menyaksikan para imigran mencoba memasuki Amerika Serikat setelah menyeberangi Sungai Rio Grande, di Matamoros, Meksiko, (11/5/2023). (FOTO : EPA-EFE/Abraham Pineda Jacome)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, Amerika Serikat -- Imigran mencoba memasuki perbatasan Amerika Serikat di Matamoros, Meksiko, dan Arizona (11/5/2023).
Sejak berakhirnya pembatasan perbatasan negara terkait covid-19 pada Rabu (10/5/2023) yang dikenal sebagai Title 42, lebih dari 150 ribu imigran yang tersebar di negara bagian Chihuahua, Tamaulipas, dan Coahuila menyeberangi AS lewat jalur ilegalnya.
Pada saat yang sama Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengirim 1.500 tentara tambahan ke perbatasan dengan wilayah Meksiko.
sumber : EPA-EFE
Advertisement
Ikuti Whatsapp Channel Republika
