REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah mengalami renovasi, ruang publik Galeri Indonesia Kaya (GIK) di lantai delapan West Mall Grand Indonesia, Jakarta, menyuguhkan sejumlah atraksi digital interaktif yang baru. Terdapat tujuh permainan digital teranyar yang bisa dijajal penikmat seni.
Tujuh aplikasi terbaru itu dihadirkan dalam bentuk projection mapping dengan teknologi sensor yang interaktif. Permainan tersebut diberi tajuk "Bersatu Padu", "Selaras Seirama", "Sajian Rasa", "Arundaya", "Cerita Kita", "Arungi", dan "Pesona Alam".
Pengunjung GIK akan memasuki desa digital melalui panel "Bersatu Padu". Berhentilah di panel sesuai titik yang dianjurkan, lalu sapa penduduk yang lewat dengan melambaikan tangan. Penduduk digital dari berbagai wilayah di Indonesia yang mengenakan busana tradisional akan memberi sapaan dengan bahasa daerahnya masing-masing.
Di dalam desa digital GIK, ada para penari tradisional yang menunggu pengunjung. Lewat panel "Selaras Seirama", para penari bakal menampilkan berbagai macam tarian daerah, diiringi tarian tradisional yang dapat dinikmati oleh pengunjung GIK.
Pada panel "Sajian Rasa", pengunjung dapat mendatangi warung-warung digital dan mengenal kuliner khas Nusantara. Para koki akan memasakkan hidangan dari berbagai daerah di Indonesia, sambil membicarakan fakta menarik tentang masakan tersebut.
"Arundaya" mengajak pengunjung turut menjadi penduduk digital GIK. Pengunjung dapat membuat avatar via ponsel, lalu bermain sebagai karakter dalam Arundaya dan berinteraksi dengan karakter lainnya. Sementara, "Cerita Kita" memuat cerita rakyat dan karya tulis berbagai daerah di Indonesia.