Sabtu 17 Oct 2020 06:42 WIB

Garin Nugroho Jadi Mentor Komunitas Wayang

Garin Nugroho menjadi salh satu mentor di program kreatif Galeri Indonesia Kaya.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Garin Nugroho menjadi salh satu mentor di program kreatif Galeri Indonesia Kaya (Foto: sutradara Garin Nugroho)
Foto: Teresia May/Antara
Garin Nugroho menjadi salh satu mentor di program kreatif Galeri Indonesia Kaya (Foto: sutradara Garin Nugroho)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program #PentasDaringRuangKreatif besutan Galeri Indonesia Kaya menghadirkan pementasan berjudul "Sunar Rahwana". Lakon yang ditampilkan oleh Wayang Sunar tersebut dapat disaksikan pada Sabtu (17/10) pukul 15:00 WIB di akun Youtube Indonesiakaya.

Sutradara Garin Nugroho menjadi mentor untuk komunitas Wayang Sunar, kelompok seni asal Karangasem, Bali. Melalui pementasannya, komunitas ingin membangun wacana pelestarian wayang dan arti pentingnya seni wayang dalam proses kehidupan.

Baca Juga

"Komunitas beranjak dari kesenian klasik menjadi bentuk pertunjukan wayang yang lebih kontemporer. Tembang dikemas lebih modern, dipadukan dengan suasana musik barat yang kemudian menjadi media ungkap dialog dalam karya ini,” ujar Garin.

Panggung pertunjukan memadukan wayang tiga dimensi yang dapat mengeluarkan cahaya (sunar), teater, olah vokal, koreografi, dan musik. Pementasan disutradarai oleh Ida Wayan Pangsua Dharma, mengangkat kisah cinta Rahwana dan Sita, dengan perspektif berbeda dari sisi Rahwana.

Hari berikutnya, penikmat seni juga dapat menyaksikan karya komunitas Among Roso yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah. Komunitas yang bergerak dalam bidang tari ini akan menampilkan karya tari berjudul NGAWAK, Ahad (18/10) pukul 15:00 WIB.

Dengan arahan mentor koreografer Indonesia dan juga dosen tari Institut Kesenian Jakarta, Hartati, komunitas ini menampilkan pertunjukan yang tidak kalah menarik. Terdapat interpretasi bentuk dan karakter, imajinasi keruangan tubuh, dalam proses pencapaian keaktualan tubuh.

photo
Pertunjukan wayang (ilustrasi) - (Antara/Septianda Perdana)

Pementasan NGAWAK dengan koreografer Dionisius Wahyu Anggara Aji menampilkan gerak stakato, pengembangan gerak tradisi, pembaharuan gerak yang inovatif, serta mengandalkan kekuatan tubuh. Ada penciptaan bentuk tarian baru dengan berbagai gerak akrobatik.

“Karya ini berawal dari kegelisahan saya yang merasakan tubuh saya yang tidak dapat diam dan selalu ingin bergerak. Dari situ saya ingin melakukan eksplorasi ruang tubuh serta mengembangkan fleksibilitas dan intensitas tubuh," ungkap sang koreografer.

Masing-masing penari menampilkan kemampuannya, seperti Rezky dan Arif dengan keterampilan menarikan ganong, serta Adi Nugroho dan Muhammad Maulana yang memiliki keterampilan tari Surakarta dengan baik. Para penari ini menyatu dalam gerak tubuh yang indah.

Program Director Galeri Indonesia Kaya, Renitasari Adrian, mengatakan bahwa kedua kelompok penampil merupakan bagian dari 14 komunitas seni terpilih dalam program Ruang Kreatif Seni Pertunjukan Indonesia. Mereka telah melewati serangkaian seleksi sejak Agustus 2019.

Para peserta yang terpilih dari 452 kelompok yang mengajukan proposal, berkesempatan untuk menampilkan karya seni du Panggung Ruang Kreatif yang seharusnya diselenggarakan di Galeri Indonesia Kaya tahun ini. Namun, akibat merebaknya pandemi Covid-19, dibuat keputusan mengalihmediakan pementasan.

"Pementasan online dapat disaksikan para penikmat seni di rumah. Langkah ini diambil setelah melihat situasi dan kondisi yang terus berkembang dan alasan kesehatan, keselamatan dan kenyamanan seluruh pihak yang terlibat,” kata Renita lewat pernyataan resminya.

Rangkaian acara Ruang Kreatif Seni Pertunjukan Indonesia yang telah berlangsung, melibatkan 22 narasumber yang berbagi ilmu kepada sekitar 2.805 peserta. Para pemateri dalam bincang kreatif itu berasal dari kalangan seniman, produser, promotor, dan akademisi.

Tak hanya sesi bincang santai, terdapat rangkaian program seleksi art project development proposal, pitching forum, workshop, serta mentoring proses produksi seni pertunjukan. Hasilnya yang kini ditayangkan secara daring diharapkan mampu memberikan warna baru dalam seni pertunjukan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement