REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Pemerintahan Biden mungkin mendanai penelitian kecerdasan buatan (AI). Namun, mereka juga berharap agar perusahaan tetap bertanggung jawab atas teknologi AI.
Wakil Presiden AS Kamala Harris telah bertemu dengan pimpinan perusahaan teknologi besar, seperti Alphabet, Microsoft, OpenAI, dan Anthropic dalam upaya mendapatkan perlindungan untuk produk AI.
“Perusahaan swasta memiliki tanggung jawab etis, moral, dan hukum untuk membuat produk AI mereka aman dan terlindungi. Mereka masih harus menghormati hukum saat ini,” kata Harris dalam sebuah pernyataan, dikutip Engadget.
Harris menganggap teknologi AI generatif seperti Bard, Bing Chat, dan ChatGPT memiliki potensi untuk membantu dan merugikan negara. Meskipun dapat mengatasi beberapa tantangan terbesar, tetapi itu juga dapat digunakan untuk melanggar hak, menciptakan ketidakpercayaan, dan melemahkan keyakinan pada demokrasi.