REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia mengalokasikan 30 juta euro untuk meningkatkan keterampilan para pengangguran pada Senin (15/5/2023). Dana tersebut juga digunakan untuk para pekerja yang pekerjaannya paling berisiko dari kemajuan otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI).
Menurut Fondo per la Repubblica Digitale (FRD) yang didirikan pada 2021 oleh pemerintah Roma untuk meningkatkan keterampilan digital orang Italia, 54 persen dari mereka yang berusia 16-74 tahun tidak memiliki keterampilan digital dasar. Jumlah ini cukup tinggi dibandingkan dengan rata-rata 46 persen di Uni Eropa.
Menurut FRD, dana untuk peningkatan pelatihan akan dialokasikan dalam dua cara. Dari total keseluruhan dana, sebanyak 10 juta euro akan digunakan untuk meningkatkan keterampilan mereka yang pekerjaannya berisiko tinggi digantikan karena otomatisasi dan inovasi teknologi.
Sisa 20 juta euro akan dialokasikan untuk membantu orang yang menganggur dan tidak aktif secara ekonomi. Mereka akan dibantu mengembangkan keterampilan digital yang akan meningkatkan peluang mereka memasuki pasar kerja.
FRD menyatakan, berbagai pekerjaan dapat terancam oleh otomatisasi, termasuk sektor-sektor termasuk transportasi dan logistik, dukungan dan administrasi kantor, produksi, layanan, dan sektor ritel. Pertumbuhan penyebaran AI dan otomatisasi serta pesatnya perkembangan alat seperti ChatGPT telah menarik perhatian pembuat undang-undang dan regulator di beberapa negara.
Banyak ahli mengatakan, peraturan baru diperlukan untuk mengatur AI karena potensi dampaknya terhadap keamanan dan pendidikan nasional, serta pekerjaan. Chatbot ChatGPT tidak tersedia di Italia selama sekitar empat minggu hingga pembuatnya OpenAI menangani masalah yang diangkat oleh otoritas perlindungan data Italia pada akhir April.