Rabu 17 May 2023 19:58 WIB

Catatan Statistik, Guardiola Selalu Gagal di Liga Champions Sejak 2011/2012

Guardiola terakhir kali memenangkan Liga Champions pada 2011 bersama Barcelona.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
Foto: AP Photo/Paul White
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pep Guardiola adalah pelatih berstandar tinggi di setiap klub yang ditanganinya. Namun bisa jadi karena itu, Guardiola kesulitan kembali mengangkat trofi Liga Champions sejak terakhir kali memenangkannya 2011 bersama Barcelona.

Pada waktu itu, Barcelona menang 3-1 atas Manchester United di laga final. Sejauh saat itu, ia haus akan gelar tersebut.

Baca Juga

Guardiola sempat beristirahat dari lapangan hijau selama satu tahun. Dan ketika kembali ia masih kesulitan mengangkat trofi si Kuping Besar. Musim ini mungkin menjadi kesempatan pelatih asal Spanyol itu mengakhiri rasa haus itu. Namun sebelum itu terlebih dahulu timnya, Manchester City, harus menyingkirkan Real Madrid di semifinal.

Man City bersiap menyambut Madrid pada leg kedua semifinal Liga Champions di Stadion Etihad, Kamis (18/5/2023) dini hari WIB. Berbekal hasil imbang 1-1 di leg pertama, Guardiola berharap dapat melewati adangan sang juara bertahan. Namun sejarah pasca-2011, Guardiola selalu kesulitan.

Dilansir dari Express, Rabu (17/5/2023), pada musim terakhir Guardiola menjadi pelatih Barcelona, ia gagal mempertahankan gelar. Pasalnya, Barcelona disingkirkan Chelsea di semifinal dengan agregat 3-2 sekaligus mengakhiri pekerjaannya bersama Blaugrana.

Usai istirahat selama satu tahun di New York City, ia kembali ke lapangan hijau dengan menjadi pelatih Bayern Muenchen. Tiga gelar Bundesliga Jerman berturut-turut ia persembahkan. Ia juga mempersembahkan dua trofi DFB-Pokal, satu Piala Super Eropa, dan satu Piala Dunia Antarklub. Tapi dia gagal mempersembahkan trofi Liga Champions untuk Muenchen.

Selama tiga tahun, tim besutab Guardiola kalah di semifinal. Pada tahun 2014, Real Madrid menjadi penyebab Muenchen gagal. Dan satu tahun kemudian, giliran mantan klubnya Barcelona yang mengagalkan ambisinya kembali mengangkat gelar Liga Champions.

Pada 2016, giliran Atletico Madrid yang menjadi penyebab Guardiola gagal lagi di semifinal. Pelatih asal Spanyol itu kemudian pindah ke Manchester City pada 2016. Tetapi dia semakin kesulitan di awal-awal keberadaannya di Etihad.

Man City tersingkir di babak 16 besar setelah kalah dari AS Monaco. Pada 2018 dan 2019, Man City kalah dari Liverpool dan Tottenham Hotspur di babak perempat final. Dan di saat semakin matang pada 2020, Man City secara mengejutkan kalah dari Lyon di babak delapan besar.

Kesempatan Guardiola mengangkat trofi Liga Champions lagi datang pada 2021 ketika Man City lolos ke final pertamanya. Namun the Citizens justru takluk dari Chelsea di mana gol kemenangan dicetak oleh Kai Havertz. Musim lalu, Madrid menjadi momok lagi ketika Man City disingkirkan pada babak semifinal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement