REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir disebut sebagai calon wakil presiden (cawapres) terkuat pada Pilpres 2024. Sosok Erick Thohir mendapat penerimaan sangat positif di semua kalangan pemilih di Tanah Air.
Berdasarkan hasil survei Survei dan Polling Indonesia (SPIN) periode Mei 2023, Erick Thohir berada di posisi pertama sebagai cawapres untuk Pilpres 2024. Eks Presiden Inter Milan ini meraih elektabilitas sebesar 18,2 persen.
"Prinsipnya cawapres itu harus yang fleksibel, itu tadi alasannya kenapa Erick Thohir. Karena berada di tengah antara pemilih nasionalis," ujar Direktur Eksekutif SPIN Igor Dirgantara dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (17/5/2023).
Igor mengatakan Erick Thohir menjadi sosok yang mendapat penerimaan baik terhadap semua elemen masyarakat. Mayoritas semua kalangan pemilih di Tanah Air sangat merespons positif keterusungan Erick Thohir sebagai cawapres.
"Erick Thohir bisa diterima pemilih lintas agama, milenial bisa diterima, karena suka sepak bola. Lalu di masyarakat perkotaan juga relatif bisa diterima dibandingkan cawapres yang lain," ucap Igor.
Elektabilitas menguat
Tren elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir yang tumbuh menguat memantik perhatian banyak pihak untuk meminangnya menjadi calon wakil presiden (cawapres). Salah satunya hadir dari para kader PPP di berbagai wilayah.
Berdasarkan hasil rekaman survei Indikator Politik Indonesia pada periode 11-17 April 2023. Tecatat tingkat elektabilitas Erick Thohir konsisten naik. Elektabilitas Erick Thohir konsisten alami pertumbuhan pesat Mulai dari Februari 17,5 persen lalu Maret sebesar 11,3 persen. Kemudian melesat pada April menjadi 17,3 persen.
Hal demikian diamini Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP Arsul Sani, dia mengatakan pada proses musyawarah bersama PPP, nama Erick Thohir mendapat banyak dukungan kuat. Terutama bagi para kader di daerah.
“Kita melakukan proses bottom up, ya ada Pak Erick Thohir,” kata Arsul Sani di Jakarta.
Erick Thohir, dia memaparkan, terus mendapat atensi kuat dari kader PPP karena kinerjanya sebagai Menteri BUMN. Kondisi demikian, dia menyatakan, merupakan sebuah wujud aspirasi dari kalangan masyarakat kecil.
Dia memaparkan setiap figur capres atau cawapres yang muncul berasal dari keputusan musyawarah bersama PPP. Karenanya setelah itu akan terus direkomendasikan kepada partai politik dalam koalisi pengusung Pilpres 2024.
“Itu nama-nama yang memang ada diproses bottom up-nya PPP untuk cawapres,” jelas Arsul Sani.